Berita

Wakil Presiden Maruf Amin saat memberikan sambutan di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK)/Net

Politik

Wapres Maruf Amin: Pencegahan Korupsi Berjalan Efektif Jika Partisipasi Publik Dilibatkan

RABU, 26 AGUSTUS 2020 | 15:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sistem pencegahan korupsi harus lebih mempu menutup celah dan peluang terjadinya korupsi di Indonesia.

Begitu pesan dari Wakil Presiden Maruf Amin saat memberikan sambutan di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (26/8).

Menurutnya, pemerintah memiliki komitmen kuat dalam rangka pencegahan korupsi dan kebijakan reformasi birokrasi di tingkat kementerian/lembaga dan pemerintah daerah secara konsisten.


"Pemerintah juga melakukan langkah-langkah perbaikan regulasi dan tata kelola kelembagaan," ujar Maruf Amin, Rabu (26/8).

Kebijakan pencegahan korupsi, kata Maruf, harus diimbangi dengan optimalisasi pengawasan yang efektif, baik yang dilakukan secara internal maupun eksternal.

"Pemerintah juga menilai bahwa pencegahan korupsi akan berjalan efektif apabila melibatkan partisipasi publik melalui keterbukaan informasi. Hal ini sejalan dengan UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang mengamanatkan adanya peran serta masyarakat untuk membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi," jelasnya.

Mantan Rais Aam PBNU inipun mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan KPK. Hal itu dapat dilihat dari indeks persepsi korupsi (IPK) pada 2019 meningkat dari 38 menjadi 40.

"Namun demikian kita jangan berpuas diri dulu, karena Indonesia masih berada di posisi 85 dari 180 negara, serta peringkat ke-4 di lingkungan ASEAN setelah Singapura, Brunei Darussalam dan Malaysia," terang Maruf.

Selain itu, sambung Maruf, data KPK pada Desember 2019 juga masih menunjukkan bahwa masih terjadi 127 tindak pidana korupsi oleh berbagai profesi yang didominasi kepala daerah, pejabat struktural dan swasta.

"Masih tingginya tindak pidana korupsi tersebut menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa sistem pencegahan korupsi harus lebih mampu menutup celah dan peluang terjadinya korupsi," tutur Maruf.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya