Berita

Luhut Binsar Pandjaitan bersama Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Pertamina Rugi Besar, Pengamat Ini Pertanyakan Jiwa Patriot Luhut Binsar Pandjaitan

RABU, 26 AGUSTUS 2020 | 14:29 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Rugi yang dicatatkan oleh Pertamina pada semester I tahun 2020 sebesar Rp 11,13 triliun mengingatkan kembali atas kebijakan Pertamina untuk menyewa beberapa gedung yang salah satunya milik Luhut Binsar Pandjaitan.

"Sebagaimana kita ketahui Pertamina ada di bawah kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang dipimpin LBP," kata pengamat politik dari Universitas 17 Agustus (Untag) Jakarta, Fernando Emas, Rabu (26/8).

Lalu, Fernando Emas lantas mempertanyakan jiwa patriot Luhut Binsar Pandjaitan sebagai seorang mantan prajurit.


"Apakah kesungguhan LBP membangun negara ini masih ada? Sebagai mantan prajurit TNI seharusnya jiwa patriot itu masih ada yang dapat dilihat melalui kebijakan-kebijakan yang diambil oleh LBP melalui Kementerian Kemaritiman dan Investasi," tuturnya.

Kalau memang naluri bisnis LBP yang masih mendominasi kebijakan yang diambil, Fernando Emas menyarankan LBP sebaiknya mengambil sikap mundur dari jabatan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang dijabat saat ini.

"Akan lebih leluasa bagi LBP kalau beliau langsung mengurusi perusahaannya dan tidak terlibat lagi dalam pemerintahan," ujarnya.

Dia yakin masih banyak yang siap menggantikan LBP tanpa ada konflik kepentingan terhadap perusahaan yang dimilikinya ataupun orang-orang disekitarnya.

"Seperti RR (Rizal Ramli) yang sebelumnya sempat menduduki posisi LBP sebelum nomenklaturnya berubah dari Kementerian Koordinator Kemaritiman.
Namun saya ragu RR masih bersedia masuk Kabinetnya Jokowi," terang Fernando Emas.

Ditambahkan, pada masa sekarang ini, dimana pemerintah menghadapi persoalan yang sangat serius, semua para pejabat pemerintahan harus mengesampingkan kepentingan pribadi.

"Saat ini negara kita sedang "perang" mari masing-masing pihak menunjukkan jiwa patriot yang mau berkorban untuk kepentingan bangsa," demikian Fernando Emas.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya