Berita

Ketua KPK Firli Bahuri/Net

Politik

Firli Bahuri Beberkan 6 Program KPK Yang Berdampak Paling Besar Bagi Indonesia

RABU, 26 AGUSTUS 2020 | 10:52 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan enam program yang dirasa berdampak paling besar bagi Indonesia dalam strategi nasional pencegahan korupsi.

Hal itu disampaikan Firli Bahuri saat sambutan pembukaan di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) 2020 di gedung penunjang pada Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (26/8).

Firli menjelaskan, sesuai dengan Perpres 54/2018 tentang strategi nasional pencegahan korupsi dengan tiga fokus area. Pertama, perizinan dan tata niaga. Kedua, keuangan negara. Ketiga, penegakkan hukum dan reformasi birokrasi.


"Terkait dengan itu, maka kita sudah merumuskan 6 program yang dipilih sebagai progres kita karena dirasa berdampak paling besar bagi Indonesia,” ujarnya.

“Pertama adalah utilisasi NIK, kedua adalah e-katalog dan market place untuk pengadaan barang jasa, uang desa, penerapan manajemen anti suap, online single sub mission dengan pemanfaatan peta digital dalam pelayanan perizinan berusaha, yang terakhir adalah reformasi birokrasi," sambung Firli Bahuri.

Aksi Nasional Pencegahan Korupsi kata Firli dilaksanakan oleh 54 kementerian/lembaga, 34 provinsi, 508 kabupaten/kota secara nasional mencapai 58,52 persen kategori baik.

"Dari pelaksanaan 6 program tersebut kami laporkan juga kepada Bapak Presiden dan hadirin yang kami hormati. Berbagai program setidak-tidaknya ada 6 program yang kami rumuskan strategi. Satu, pencapaian utilisasi NIK tercapai 68,07 persen. Dua, e-katalog dan market place untuk pengadaan barang jasa, pencapaian 61,79 persen," jelas Firli.

"Tiga, praktik bank baik keuangan desa tercapai 83,33 persen. Penerapan manajemen anti suap 66,75 persen, online single sub mission dengan pemanfaatan peta digital dalam pelayanan perizinan berusaha 47,15 persen, reformasi birokrasi dengan capaian 65,06 persen," sambung Firli.

Dalam acara ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo yang mengikuti acara dan memberikan sambutan melalui video online.

Selain itu, acara ANPK ini juga diikuti oleh 596 peserta terdaftar yang terdiri dari 54 kementerian/lembaga, 34 gubernur, 508 bupati/walikota dan yang hadir di ruang KPK sebanyak 70 orang undangan. Selebihnya, mengikuti acara secara virtual.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya