Berita

Patih Kesultanan Kacirebonan, Pangeran Tomy Iplaludin Dendabrata (Tengah)/RMOLJabar

Nusantara

Tolak Penobatan, Keluarga Besar Kesultanan Cirebon Desak Takhta Diserahkan Kepada Trah Sunan Gunung Jati

RABU, 26 AGUSTUS 2020 | 10:35 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Polemik yang melanda Kesultanan Kasepuhan Cirebon tampaknya akan makin panas. Menyusul kabar rencana penobatan Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV menggantikan almarhum ayahnya, Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat.

Prosesi penobatan Sultan melalui upacara Jumenengan rencananya dilaksanakan pada Minggu (30/8) mendatang di Keraton Kasepuhan. Bertepatan dengan peringatan 40 hari wafatnya Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat.

Namun demikian, menjelang penobatan Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan, beberapa pihak dari keluarga besar Kesultanan Cirebon justru menyampaikan sikap penolakan.

Patih Kesultanan Kacirebonan, Pangeran Tomy Iplaludin Dendabrata mengatakan, pernyataan sikap tersebut disampaikan karena pihak keluarga besar menghendaki agar takhta Kesultanan Kasepuhan dikembalikan kepada trah atau keturunan langsung Syekh Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Ia mengungkapkan, pernyataan yang disampaikan merupakan sikap dari beberapa keluarga besar Kesultanan Cirebon. Baik dari Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, Keraton Kaprabonan, Mertasinga, hingga Keraton Kasepuhan.

“Kami keturunan Kesultanan Cirebon yang garis keturunan langsung dari Syekh Syarief Hidayatullah berkewajiban meluruskan nasab Syekh Syarief Hidayatullah,” ucapnya usai berziarah di makam Sunan Gunung Jati, Selasa malam (25/8).

Oleh sebab itu, ia menegaskan, pihaknya tidak bertanggungjawab terkait adanya indikasi akan dinobatkannya Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV di Kesultanan Kasepuhan, menggantikan almarhum Sultan Sepuh XIV Arief Natadiningrat.

“Kami tidak bertanggungjawab atas penobatan saudara Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Kasepuhan karena yang bersangkutan bukan nasab atau keturunan langsung dari Sunan Gunung Jati,” tukasnya, dilansir Kantor Berita RMOLJabar.

Berkenaan dengan persoalan tersebut, ia pun meminta kepada pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah untuk tidak ikut terlibat dan berpihak dalam masalah internal keluarga Kesultanan Cirebon. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya