Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Klarifikasi Viral Amplop

SELASA, 25 AGUSTUS 2020 | 08:59 WIB

WADUH banyak sekali beredar video SAS saat menerima amplop cokelat tebal. Wajar orang menduga-duga akan isi amplop dan dalam rangka apa.

SAS atau siapapun perlu melakukan klarifikasi agar jelas dan publik tak menduga-duga lagi. Pertanyaan mendasar adalah, kok bisa peristiwa "bersejarah" itu tersiar. SAS sang tokoh yang menjadi sasaran.

Orang bisa menduga macam-macam, antara lain bahwa mungkin SAS baru memberi pengajian kemudian ada amplop terimakasih "jazakumullah" atas pengajiannya itu. Tapi tebal juga ya. Atau karena yang bersangkutan adalah Ketum ormas maka itu sebenarnya dana halal ormas yang dititipkan kepada Ketumnya.

Atau mungkin isinya bukan uang tetapi amplop kumpulan dokumen, tapi biasanya dokumen itu tidak dilipat. Mungkin karena musim Covid itu adalah amplop berisi masker.

Tapi karena diberikannya sambil cium tangan, ya aneh juga. Atau pemberi itu ingin menggandakan uang, tapi hal ini cepat ditepis karena SAS adalah seorang ulama bukan dukun tukang pengganda uang.

Nah yang serius menduga bahwa itu uang gratifikasi atau bisa jadi juga jebakan, namun di sana ada pak polisi. Jadi tidak mungkin "kriminal".

Ah itu hanya kumpulan kertas catatan saja, tapi kok terkesan "sembunyi-sembunyi" diserahkannya. Ada malu-malu juga. Jadi apa dan dalam rangka apa serta siapa para aktor yang ada dalam video itu?

Di sinilah pentingnya klarifikasi yang objektif, transparan, serta dalam suasana batin yang lapang. Agar semua dapat memahami dan tidak menduga-duga dan tidak menyebarkan video tersebut kemana-mana.

Prasangka baik adalah bahwa pembuat foto atau video merupakan "bawahan" jujur yang ingin menunjukkan bukti bahwa titipan untuk diterima SAS telah sampai. Amanat tertunaikan. Sebagai bahan laporan kepada atasan.

Ya apapun, ini adalah risiko dari SAS sebagai tokoh ternama di negara Indonesia, sehingga seluruh gerak geriknya tak luput dari catatan perhatian ataupun rekaman media.

Mungkin perekam adalah orang yang mengagumi atau mencintai SAS. Semoga saja tidak dikriminalkan dengan ancaman UU ITE. Kasihan anak istrinya.

Kisah amplop cokelat yang misterius selesai dahulu sampai sini. To be continued.

M Rizal Fadillah

Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya