Berita

Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque Jr/Net

Dunia

Istana Malacanang Kecam Ledakan Bom Di Jolo

SENIN, 24 AGUSTUS 2020 | 17:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Malacanang mengeluarkan pernyataan terkait ledakan bom kembar yang terjadi di Jolo pada Senin (24/8). Sejauh dilaporkan sedikitnya 11 orang tewas dan 24 lainnya luka-luka. Namun begitu, aparat masih terus menyusuri kemungkinan jumlah korban bertambah.

Hal itu disampaikan langsung oleh juru bicara kepresidenan Harry Roque dalam sebuah pernyataan. Selain itu dia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dalam insiden tersebut.

“Kami mengutuk sekuat mungkin insiden ledakan di Jolo, Sulu hari ini, yang menewaskan banyak orang dan terluka, termasuk tentara," kata juru bicara kepresidenan Harry Roque, seperti dikutip dari Inquirer, Senin (24/8).

Roque menghimbau kepada seluruh masyarakat di sekitar kejadian untuk melaporkan siapa saja yang dicurigai terlibat dalam aksi peledakan tersebut.

“Kami mengimbau warga Jolo untuk tetap waspada dan melaporkan kepribadian yang mencurigakan dan barang-barang yang tidak dijaga di daerah mereka,” kata Roque.

Komandan Komando Mindanao Barat (Westmincom) Mayor Jenderal Corleto Vinluan Jr. mengatakan kepada wartawan bahwa sebanyak lima tentara termasuk di antara korban yang tewas pada ledakan pertama. Ledakan pertama  terjadi pada pukul 11:54 di dalam Paradise Food Shop di samping toko komputer Syntax di Serrantes St. Barangay Walled City di Jolo, tempat sebuah truk militer diparkir.

Selang satu jam kemudian, pada pukul 12:57, ledakan dahsyat lainnya terjadi di Gedung Goteckleng, yang hanya berjarak seratus meter dari lokasi ledakan pertama.

Menurut Vinluan di lokasi kedua seorang tersangka wanita pelaku bom bunuh diri dan seorang tentara tewas sementara dua tentara dan enam polisi terluka. Dia juga mengatakan bahwa wanita yang diduga pelaku bom bunuh diri dari ledakan kedua tewas karena bom rakitan yang sengaja diledakkan.

"(Kami) kehilangan empat tentara, 17 lainnya (sedang) terluka," kata Vinluan, seperti dikutip dari Inquirer, Senin (24/8).

“Ada warga sipil tapi kami belum punya datanya karena orang-orang kami masih mengkaji daerah itu," tambahnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya