Berita

Ratusan petani dari Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) bersiap geruduk Istana Negara/Ist

Politik

Geruduk Istana, Ratusan Petani Dari Sumut Akan Bertenda Hingga Tuntutan Dipenuhi

SENIN, 24 AGUSTUS 2020 | 08:49 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ratusan petani dari Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) yang tergabung dalam Gerbang Tani akan longmarch dari Kantor YTKI Gatot Subroto menuju Istana Negara, Jakarta pada pagi ini, Senin (24/8)

Ratusan petani ini sebelumnya telah berjalan kaki selama 41 hari dari Medan ke Jakarta. Mereka telah menempuh jarak lebih dari 1800 km dan tiba di Jakarta pada Jumat (8/8) lalu.

Ketika di Jakarta, ratusan petani ini mencari keadilan dengan melakukan audiensi ke Kementerian BUMN hingga Kementerian ATR/BPN.

Ketua Dewan Pembina Gerbang Tani, Aris Wiyono mengatakan, pihaknya akan menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memerintahkan para pembantunya segera menyelesaikan konflik agraria petani Simalingkar dan Mencirim dengan perusahaan plat merah PTPN II.

“Agar mengembalikan tanah yang  telah dirampas oleh PTPN II sebagai perusahaan negara," kata Aris Wiyono kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (24/8).

Selain itu, Gerbang Tani juga meminta Presiden Jokowi untuk memberikan redistribusi tanah untuk petani Simalingkar dan Sei Mencirim agar para petani dapat melangsungkan hidup bersama hingga cucunya kela.

"Dengan berjalan kaki ke Jakarta kami berharap Presiden Joko Widodo bisa melihat dan mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga kami petani kecil bisa mendpatkan keadilan dan kepastian hukum dari negara atas tanah yang telah kami kuasai puluhan tahun guna keberlangsungan hidup anak cucu kami," tuturnya.

Aris menegaskan, pihaknya akan mendirikan tenda-tenda di depan Istana Negara dalam menyuarakan aspirasi dan menolak bubar sebelum tuntutannya dipenuhi oleh negara.

"Kami akan bertenda di depan istana sampai dengan kami mendapatkan keadilan, sampai tuntutan dipenuhi dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, apapun resikonya akan kami tempuh," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya