Berita

Pengamat politik jebolan Universitas Indonesia, Ujang Komarudin/Net

Politik

Sama Saja Menipu Rakyat Jika Negara Bayar Influencer Rp 90,4 M Untuk Perbaiki Citra

SABTU, 22 AGUSTUS 2020 | 08:31 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) soal anggaran belanja pemerintah pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk aktivitas digital mencapai Rp 1,29 triliun. Sementara, khusus aktivitas yang melibatkan influencer pemerintah menggelontorkan duit Rp 90,45 miliar.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik jebolan Universitas Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, besarnya anggaran yang mencapai puluhan miliar untuk para influencer dinilai berbahaya.

Pasalnya, anggaran negara yang notabene uang dari rakyat digunakan untuk membayar influencer.


"Ini bahaya, jika anggaran negara digunakan untuk membayar influencer. Ini tandanya pemerintah tak percaya diri dengan kinerjanya," kata Ujang Komarudin.

Apalagi, sambungnya, dengan anggaran puluhan miliar itu influencer hanya bertugas sosialisasi dan memoles kinerja pemerintah.   

"Membayar influencer untuk mempublish dan memoles kinerja, sama saja dengan menutup-nutupi kinerja yang sesungguhnya, yang bisa saja kinerjanya buruk," ucapnya.

"Kinerja tak bagus, jika membayar influencer jadinya akan terkesan bagus. Dan ini bahaya, karena rakyat akan termanipulasi," demikian Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menambahkan.

Dari total Rp 1,29 triliun tersebut, ICW menemukan aktivitas digital berdasarkan kata kunci. Di antaranya media sosial dengan jumlah paket pengadaan sebanyak 68 senilai Rp 1,16 triliun, influencer sebanyak 40 paket pengadaan dengan nilai Rp 90,45 miliar, konsultan komunikasi sebanyak 7 paket pengadaan dengan nilai Rp 2,55 miliar.

Selanjutnya, kampanye online sebanyak 5 paket pengadaan dengan nilai Rp 9,64 miliar, media sebanyak 5 paket pengadaan dengan nilai Rp 4,22 miliar, kampanye digital sebanyak 3 paket pengadaan dengan nilai Rp 19,21 miliar, media online sebanyak 2 paket pengadaan dengan nilai Rp 4,18 miliar, Youtube sebanyak 2 paket pengadaan dengan nilai Rp 344,3 juta dan branding sebanyak 1 paket pengadaan dengan nilai Rp 2,5 miliar.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya