Berita

Ekonom senior, Dr. Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli Bisa Diandalkan Atasi Resesi, Ada Satu Soal Yang Mengganjal

SABTU, 22 AGUSTUS 2020 | 07:51 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sosok ekonom senior, Dr. Rizal Ramli diyakini mampu dan bisa diandalkan dalam mengentaskan krisis ekonomi akibat pandemik Covid-19 secara perlahan.

Hal itu mengacu pada integritas dan track record yang dimiliki mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

Namun, Rizal Ramli harus masuk kabinet terlebih dahulu untuk menyelesaikan ancaman resesi ekonomi, sebagaimana merosotnya pertumbuhan ekonomi kuartal II hingga minus 5,32 persen.


Demikian disampaikan pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Sabtu (22/8).

"Dia ahli ekonomi yang bisa diandalkan. Jika RR diberi amanah jadi menteri, RR bisa diharapkan dan diandalkan untuk bisa atasi krisis ekonomi dikit demi sedikit," kata Ujang Komarudin.

Namun, lanjut dosen dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, yang menjadi soal adalah RR akan sulit masuk kabinet Jokowi-Maruf untuk mengantisipasi ancaman resesi ekonomi yang teramat dalam itu. Meskipun, RR diyakini mampu menghadapi itu semua.

"Persoalannya, secara garis politik RR berbeda dengan pemerintah. Jadi akan sulit masuk kabinet lagi," demikian Ujang Komarudin.

Begawan ekonomi, Dr. Rizal Ramli memprediksi ekonomi RI di triwulan III belum bisa tumbuh positif. Hal ini antara lain dengan melihat kinerja dari para pembantu Presiden Jokowi di kabinet tidak memiliki kompetensi untuk menyelesaikan persoalan utama yang membuat ekonomi Indonesia semakin terpuruk itu.

Sebab, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah cendrung membela masyarakat menengah ke atas yang notabene para pengusaha besar. Tapi, masyarakat yang merasakan betul dampak perekonomian akibat pandemik Covid-19 tidak dipriortaskan demi menggenjot pertumbuhan ekonomi domestik semakin memuncak.

"Kalau yang gede yang dibantu, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Yang ada kredit akan anjlok. Tapi kalau yang dibantu adalah yang menengah ke bawah, maka akan ada pergerakan ekonomi. Kredit akan jalan, daya beli masyarakat terbantu dan itu akan membantu roda perekonomian makro," tuturnya.

"Tidak ada yang punya track record membalikan situasi dati negatif menjadi positif. Atau dari positif kecil ke positif besar. Enggak ada secara ekonomi makro. Yang ada tih skandal-skandal ekonomi. Sri Mulyani kan gede namanya gara-gara skandal," kata Rizal Ramli dalam diskusi "Tanya Jawab Cak Ulung", Jumat kemarin.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya