Berita

Begawan ekonomi Indonesia, Dr. Rizal Ramli/Rep

Politik

Tidak Yakin Rezim Jokowi Bisa Keluarkan RI Dari Jurang Resesi, RR: Yang Ada Hanya Bisnis KKN

JUMAT, 21 AGUSTUS 2020 | 16:16 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Perekonomian Indonesia akibat pandemik virus corona baru (Covid-19) tengah berada di tepi jurang resesi, jika melihat pertumbuhan ekonomi kuartal II yang minus 5,32 persen.

Begawan ekonomi Indonesia, Dr. Rizal Ramli meyakini prediksinya yang melihat ekonomi RI di triwulan III belum bisa tumbuh positif.

Pasalnya, dia memandang para pembantu Presiden Joko Widodo di kabinet Indonesia Maju tidak memiliki kompetensi untuk menyelesaikan persoalan utama yang membuat ekonomi Indonesia akan semakin terpuruk.


"Pemerintah ini tidak akan mampu, tidak kompeten untuk mengeluarkan kita dari krisis. Yang ada hanya ilusi akan-akan," ujarnya dalam acara virtual 'Tanya Jawab Cak Ulung' yang digelar Kantor Berita Politik RMOL dengan tema 'Jurus Selamat dari Resesi ala Rizal Ramli', Jumat (21/8).

Justru, lanjut sosok yang kerab disapa RR ini, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah cendrung membela masyarakat menengah ke atas yang notabene para pengusaha besar. Tapi, masyarakat yang merasakan betul dampak perekonomian akibat pandemik Covid-19 tidak diketengahkan atau bahkan didahulukan demi menggenjot pertumbuhan ekonomi domestik semakin memuncak.

"Kalau yang gede yang dibantu, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Yang ada kredit akan anjlok. Tapi kalau yang dibantu adalah yang menengah ke bawah, maka akan ada pergerakan ekonomi. Kredit akan jalan, daya beli masyarakat terbantu dan itu akan membantu roda perekonomian makro," ungkapnya.

Selain itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) ini melihat, pengalaman para pembantu Presiden Jokowi di bidang ekonomi belum ada yang bisa membalikan keadaan ekonomi yang tadinya terpuruk menjadi positif.

"Tidak ada yang punya track record membalikan situasi dati negatif menjadi positif. Atau dari positif kecil ke positif besar. Enggak ada secara ekonomi makro. Yang ada tih skandal-skandal ekonomi. Sri Mulyani kan gede namanya gara-gara skandal," ungkapnya.

Disamping itu, para menteri juga tidak ada yang memiliki pengalaman menjadi pemimpin suatu perusahaan yang sukses mengembangkan pendapatan.

"Misalnya dari perusahaan BUMN yang jelek jadi bagus. Dari perusahaan BUMN rugi jadi bagus, kaga ada. Yang ada itu kebanyakan bisnis KKN,"  demikian Rizal Ramli menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya