Berita

Turki berhasil menemukan 800 miliar meter kubik cadangan gas alam di Laut Hitam/Net

Dunia

Kabar Baik Dari Erdogan, Turki Temukan 800 Miliar Meter Kubik Cadangan Gas Di Laut Hitam

JUMAT, 21 AGUSTUS 2020 | 11:43 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Turki telah menemukan sumber daya gas alam melimpah di Laut Hitam yang dapat membantunya untuk mengurangi ketergantungan impor energi jika gas tersebut dapat diekstraksi secara komersial.

Demikian bocoran dari dua sumber pemerintahan Turki. Di mana hal tersebut kemungkinan besar merupakan "kabar baik" yang ingin disampaikan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari ini, Jumat (21/8).

Pada Rabu (19/8), Erdogan mengatakan kepada eksekutif energi akan mengumumkan "kabar baik" yang akan menandai "periode baru" bagi Turki.

Ucapan Erdogan tersebut bahkan sudah berhasil menaikkan saham perusahaan energi Turki dan mengangkat lira dari rekor terendahnya pada pekan ini, seperti yang dikutip dari Reuters.

Erdogan sendiri belum memberikan rincian apapun terkait dengan penemuan gas di Laut Hitam. Namun satu sumber mengatakan, skala gas yang ditemukan tersebut berpotensi dapat memenuhi kebutuhan energi Turki selama 20 tahun.

Sejak akhir Juli, kapal bor Turki, Fatih, sudah beroperasi di zona eksplorasi yang dikenal sebagai Tuna-1, sekitar 100 mil laut di utara pantai Turki di Laut Hitam bagian barat.

"Ada temuan gas alam di sumur Tuna-1," ujar sumber tersebut.

"Cadangan yang diharapkan adalah 26 triliun kaki kubik atau 800 miliar meter kubik, dan itu memenuhi sekitar 20 tahun kebutuhan Turki," sambungnya.

Tetapi, sumber itu mengatakan, membutuhkan waktu 7 hingga 10 tahun untuk memulai produksi dengan biaya investasi sekitar 2 hingga 3 miliar dolar AS.

Hingga saat ini, baik Kementerian Energi maupun pihak kepresidenan enggan mengomentari hal tersebut. Alih-alih, mereka mengatakan Erdogan akan memaparkannya sendiri.

Selama ini, Turki hampir sepenuhnya bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan energi. Untuk itu, Turki melakukan eksplorasi hidrokarbon di Laut Hitam dan Mediterania, yang menjadi sengketa dengan Yunani.

Tahun lalu, Turki menghabiskan 41 miliar dolar AS untuk membayar tagihan impor energi dari pemasok seperti Rusia dan Iran. Dengan penemuan gas ini, Turki bukan hanya akan mengurangi tagihan impor, tapi juga bisa membantu meningkatan keuangan dan meringankan defisit neraca yang sudah kronis.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya