Berita

Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Net

Politik

Tanggapi Bocoran IPW, Pengamat: Sandiaga Uno Lebih Berpeluang Masuk Kabinet Ketimbang AHY

KAMIS, 20 AGUSTUS 2020 | 13:20 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kabar Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju semakin santer. Adalah Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane yang menyebut sekitar 11 hingga 18 anggota anggota kabinet akan di reshuffle pasca Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Dari 11 hingga 18 anggota kabinet yang disebut Neta itu antara lain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto disebut bakal menggantikan posisi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Sementara posisi Prabowo digeser ke Menteri Pertanian.

Selain itu, ada nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra Sandiaga Uno yang bakal ditarik ke kabinet Indonesia Maju.


Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai bahwa peluang AHY diajak gabung dalam kabinet kecil.

"Sangat kecil kemungkinan AHY ditarik ke kabinet Indonesia Maju," kata Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (20/8).

Menurutnya, yang lebih berpeluang adalah orang-orang dari Partai Amanat Nasional (PAN). Hal itu lantaran posisi AHY sebagai ketua umum Demokrat tengah mempersiapkan Pilpres 2024. Ini akan menjadi pertimbangan AHY sekalipun diajak gabung kabinet.

"Jika memang diperlukan tambahan mitra koalisi, justru PAN lebih berpeluang. AHY memimpin parpol dan tentu lebih berpeluang untuk membesarkan Demokrat menghadapi kontestasi 2024. Dan ini menjadi momentum Demokrat untuk terap di luar pemerintahan demi menjaga populisme parpol di 2024," kata Dedi Kurnia Syah.

Berbeda dengan Sandiaga Uno, kata Dedi Kurnia, dia justru lebih berpeluang mengisi Kabinet Indonesia Maju. Pasalnya, posisi Sandi di Gerindra yang notebene partai pendukung pemerintah lebih berpeluang ketimbang Demokrat. 

"Sandiaga Uno jauh lebih memungkinkan, baik dari sisi kapasitas maupun afiliasi politik. Sehingga koalisi pemerintah akan lebih nyaman jika Sandiaga masuk," urainya.

"Hanya saja, ini bergantung presiden memandang perlu tidaknya reshufle dalam pertimbangan politik," demikian Dedi Kurnia Syah. 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya