Berita

Perjalanan pesawat N-250 Gatotkaca ke Yogyakarta melalui jalur darat/Net

Nusantara

Akhir Pilu Sang Gatot Kaca, Pesawat Primadona Indonesia Jadi Koleksi Museum Dirgantara Mandala

RABU, 19 AGUSTUS 2020 | 20:34 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Nasib Sang Gatot Kaca, pesawat N-250 kebanggaan Indonesia harus berakhir menjadi koleksi di Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Yogyakarta.

Dulu, tepatnya 1995, Gatot Kaca, yang merupakan hasil rancangan putra bangsa BJ Habibie, menggemparkan dunia dengan kecanggihan teknologi pada zamannya. Namun kini, primadona IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) tersebut harus membuka sejarah baru.

Melalui akun Facebook-nya pada Rabu (19/8), TNI Angkatan Udara mengungkap, saat ini Gatot Kaca dipindahkan dari Bandung ke Yogyakarta untuk mengemban tugas baru sebagai koleksi Muspusdirla.

Berharap sang Gatot Kaca yang dulu perkasa bisa menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya.

"Sang Gatot Kaca, kini bersiap melakukan perjalanan panjang dari Bandung menuju Muspusdirla Yogyakarta, bukan terbang tetapi melalui jalan darat," ujar TNI AU.

"Ada perasaan pilu menyaksikan nasib Sang Gatot Kaca kini. Meskipun demikian, ini kenyataan yang tidak bisa kita tolak," sambungnya.

"Selamat jalan Gatot Kaca, semoga di tempat baru, kamu dapat lebih menginspirasi generasi sekarang dan mendatang," imbuh keterangan itu.

Gatotkaca merupakan pesawat turboprop dengan teknologi fly by wire. Teknologi tersebut baru dimulai pada 1992.

Pesawat dengan kode N yang berarti Nusantara itu dikerjakan IPTN dengan melibatkan tidak kurang dari 4.000 insinyur.

Memiliki kapasitas 50 penumpang, Gatot Kaca melakukan terbang perdananya selama 55 menit pada 10 Agustus 1995. Untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut, berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 71/1995, tanggal 10 Agustus menjadi Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

Sang Gatot Kaca pernah menjadi bintang pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Kendati begitu, produksinya dihentikan setelah krisis ekonomi 1997. Ia pun dipensiunkan pada 2000 dan hanya tertidur di hanggar PTDI.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya