Berita

Tokoh senior, DR. Rizal Ramli/Net

Politik

RR: Kalau Pemerintah Ndablek Tutup Mata dan Telinga, Tidak Aneh Nanti Terjadi Sesuatu

RABU, 19 AGUSTUS 2020 | 00:40 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) merupakan gerakan moral yang mendeklarasikan diri di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/8) pagi.

Sedikitnya ada delapan tuntutan yang tertuang dalam Maklumat Menyelamatkan Indonesia turut dibacakan saat deklarasi.

Ekonom Senior Rizal Ramli yang juga ikut dalam KAMI menyatakan gerakan itu hanya ingin menyampaikan apa yang menjadi aspirasi rakyat bahwa selama ini telah terjadi praktek penyimpangan yang nyata.  


"KAMI kan cuma menyampaikan ini loh aspirasi masyarakat dan ini loh jalan yang lebih baik, tolong lempengkan," ujar Rizal Ramli di salah satu televisi swasta nasional, pada Selasa (18/8).

"Saya kira ini gerakan moral dan intelektual ya dari bahasanya (tuntutan) aja tadi kan cukup komprehensif," imbuhnya.

RR sapaan karib mantan Menteri Keuangan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengatakan, KAMI yang mendapatkan dukungan dari masyarakat dari berbagai daerah seluruh Indonesia bahkan luar negeri hingga sekarang masih disepakati sebagai gerakan moral dan memberikan masukan untuk pemerintah agar diindahkan.

"Tapi pada waktunya kalau tuntutan-tuntutan ini tidak didengarkan, saran-saran ini tidak didengerin, tentu formatnya juga akan mengalami perubahan. Cuman sampai titik ini disepakati bahwa formatnya ya gerakan yang meminta pemerintah untuk melakukan dan memperbaiki kelemahan dan penyimpangan-penyimpangan yang ada," jelasnya.

Namun demikian, lanjut dia, jika pemerintah tidak mengindahkan masukan dan tuntutan KAMI maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi transformasi gerakan. Hal ini, kembali lagi pada pemerintah akan bersikap seperti apa terhadap masukan dari KAMI.  

"Bahwa di kemudian hari formatnya bisa berubah supaya lebih komunikatif ama rakyat itu sih besar kemungkinan pemerintahlah yang menentukan apa akhirnya," tuturnya.

"Kalau mereka dengar tentu mereka akan lebih baik, mereka akan lebih diterima, kalau mereka ndablek tutup mata tutup telinga, tidak aneh nanti bisa terjadi sesuatu," demikian RR.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya