Berita

Aksi protes di Thailand pada Minggu, 16 Agustus 2020/Net

Dunia

Protes Anti-Pemerintah Meletus Di Thailand, Minta Pengunduran Diri PM Prayuth Chan-ocha

MINGGU, 16 AGUSTUS 2020 | 17:16 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebanyak lebih dari seribu pengunjuk rasa melakukan aksi di ibukota Thailand, Bangkok, pada Minggu (16/8) untuk menuntut pengunduran diri pemerintah hingga perubahan konstitusi.

Selain menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha yang merupakan mantan pemimpin junta yang memenangkan pemilihan umum tahun lalu, para demonstran yang didominasi mahasiswa juga menyerukan pembatasan monarki yang kuat.

"Kami di sini dari semua kelompok yang berbeda, semua usia yang berbeda," ujar seorang mahasiswa pascasarjana berusia 29 tahun, Kukkik, seperti dikutip Reuters.


Berkumpul di Monumen Demokrasi Bangkok, para demonstran meneriakkan, "Ganyang kediktatoran, panjang umur demokrasi!"

Aksi protes tersebut merupakan salah satu yang terbesar sejak Prayuth berkuasa setelah kudeta pada 2014.

Polisi mengatakan sekitar 600 petugas telah dikerahkan untuk menjaga ketertiban.

Dalam aksi tersebut juga tampak puluhan loyalis dengan kemeja kuning yang melambangkan dukungan mereka terhadap monarki. Mereka mengibarkan bendera nasional dan mengangkat potret Maha Raja Vajiralongkorn dan anggota keluarga lainnya dengan bingkai emas.

“Saya tidak peduli jika mereka memprotes pemerintah tetapi mereka tidak dapat menyentuh monarki,” ujar pemimpin kelompok royalis Pusat Koordinasi Siswa Vokasi Perlindungan Lembaga Nasional (CVPI), Sumet Trakulwoonnoo.

"Kami di sini untuk mengamati protes lain, apakah mereka menyinggung monarki atau tidak, dan akan mengambil tindakan hukum jika mereka melakukannya," sambungnya.

Beberapa orang juga memakai kaos merah sebagai bentuk kesetiaan kepada mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra.

Aksi protes besar-besaran tersebut dipicu oleh penangkapan tiga pemimpin mahasiswa atas tuduhan melanggar pembatasan sosial dalam mengorganisir protes sebelumnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya