Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Bingungologi “Ulang Tahun”

JUMAT, 14 AGUSTUS 2020 | 08:36 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

KEKELIRUAN makna “ulang tahun” sudah berulang kali saya bahas di dalam serial naskah harian saya melalui aspek kelirumologi.

Tampaknya tidak ada yang peduli bahasan saya sebab semua tetap keliru menggunakan istilah “ulang tahun” padahal minimal sampai saat naskah ini ditulis belum ada teknologi mesin waktu yang bisa mengulang tahun seperti yang diidamkan para penulis fiksi sains.

Kali ini saya coba membahas bingungologi “ulang tahun” melalui jalur matematika diawali andaikatamologi

Andaikatamologi


Misalnya andaikata saya dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1948 (bukan tanggal, bulan, tahun kelahiran saya yang sebenarnya), maka pada tanggal 10 Agustus 2020 pada saat naskah ini saya tulis telah disepakati secara umum bahwa saya merayakan ulang-tahun ke-72.

Hal tersebut dibenarkan secara matematikal dihitung mundur dapat disimpulkan bahkan diyakini bahwa saya dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 2020 minus 72 tahun = 10 Agustus 1948.

Jika saya dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1948 berarti ulang-tahun ke-72 saya dirayakan jika ada yang mau merayakannya pada tanggal 10 Agustus 1948 + 72 = 10 Agustus 2020.

Sejauh ini terkesan semua beres-beres saja akibat secara umum memang sudah disepakati sebagai beres. Namun masalah mendadak menjadi membingungkan apabila dipertanyakan mengenai berapa sebenarnya usia saya pada saat saya dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1048? Apakah nol tahun atau satu tahun? Jawaban yang lebih benar berdasar kenyataan adalah jelas nol ketimbang satu tahun.

Sebab andaikata saya dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1948 berarti pada saat saya dilahirkan itu usia saya adalah nol tahun. Masalah menjadi makin rumit apabila kita menyimak kenyataan bahwa tidak ada tahun nol.

Semua kalender sistem apapun selalu dimulai dengan tahun satu. Tidak ada kalender tahun nol. Berarti abad pertama dimulai dengan tahun 1 dan diakhiri dengan tahun 100. Abad ke dua diawali dengan tahun 101 dan diakhiri dengan tahun 200. Dan seterusnya dan selanjutnya. Maka abad ke 21 bukan berawal pada tahun 2000 tetapi 2001.

Tidak Sempurna


Merayakan usia satu tahun memang beda saat dengan merayakan tanggal, bulan dan tahun kelahiran.

Maka apabila merayakan hari “ulang tahun” pertama saya bukan pada saat kelahiran saya pada tanggal 10 Agustus 1948 tetapi pada saat saya memasuki usia pertama di dunia fana pada tanggal 10 Agustus 1949.

Berarti pada tanggal 10 Agustus bukan 1948 tetapi 1949 saya mulai merayakan ulang-tahun atau lebih tepatnya tanggal dan bulan kelahiran saya. Jika tanggal dan bulan kelahiran saya adalah 10 Agustus berarti pada 10 Agustus 2020 saya bukan berusia 72 tetapi 71 tahun sebab perayaan “ulang tahun” pertama saya jatuh pada 10 Agustus 1949 sebab 10 Agustus 1948 merupakan saat di mana saya dilahirkan untuk hidup di dunia fana ini.

Meski sadar bahwa sebenarnya saya keliru, namun akibat praktis semua orang sudah sepakat bahwa perayaan “ulang tahun” ke saya saya tidak-bisa-tidak apa boleh buat harus jatuh pada “hari ulang tahun” yang meski keliru namun sudah terlanjur kaprah disepakati sebagai benar.

Bingungologi “ulang tahun” pada hakikatnya mendukung keyakinan kelirumologis bahwa tidak ada hal yang sempurna benar alias sempurna tidak keliru di alam semesta akibat manusia mustahil sempurna maka mustahil ada pemikiran manusia yang sempurna.

Jika anda tidak setuju saya berterima kasih silakan anda membuktikan bahwa ada yang sempurna di alam semesta ini. Kecuali Yang Maha Sempurna.

Penulis adalah penggagas kelirumologi dan bingungologi sebagai metode pemikiran

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya