Berita

Tokoh nasional DR. Rizal Ramli bersama rakyat/Net

Politik

RR: Lebih Baik Dana Pilkada Dipakai Buat Beli 30 Juta HP Dan Pasang Wifi Gratis Di 1 Juta Titik

KAMIS, 13 AGUSTUS 2020 | 16:24 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pilkada Serentak 2020 terus menuai polemik. Mulai dari kekhawatiran hajatan ini akan berubah menjadi klaster baru virus corona hingga pemborosan anggaran yang seharusnya bisa dimanfaatkan lebih baik.

Salah satu kritik tentang anggaran pilkada disampaikan oleh tokoh nasional DR. Rizal Ramli. Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu mencatat anggaran Pilkada 2020 menyentuh angka Rp 15 triliun.

Bahkan kemudian Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta tambahan dana Rp 4,7 triliun.

“Total nyaris Rp 20 triliun. Sementara manfaatnya nyaris tidak ada,” tegasnya pria yang akrab disapa RR itu dalam akun Twitter pribadi, Kamis (13/8).

Pernyataan Rizal Ramli bahwa manfaat nyaris tidak ada itu didasarkan karena sebagian besar gelaran pilkada tahun ini hanya akan meneruskan tradisi oligarki dan KKN.

Peluang calon penantang atau di luar dinasti yang berkuasa memang cukup sulit dalam berlaga di masa pandemik. Bantuan-bantuan corona berpeluang dijadikan alat untuk kampanye para petahana.

Di satu sisi, oligarki juga sudah tampak ketara. Yang paling ramai adalah pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo dan sang menantu, Bobby Nasution di Pilkada Medan.

Di Solo, Gibran bahkan berpotensi melawan kotak kosong karena semua kursi di DPRD mulai diborong.

“Jadi hanya teruskan tradisi oligarki & KKN. ++resiko corona,” sambung mantan Menko Kemaritiman itu.

Padahal, kata Rizal Ramli, dana sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk menunjang pendidikan rakyat kurang mampu di tengah pandemik. Di mana masalah gawai dan kuota internet siswa dikeluhkan orang tua murid yang tengah terdampak ekonomi akibat corona.

“Lebih baik Rp 20 T itu untuk beli 30 Juta HP, pasang wifi di 1 juta titik, pulsa gratis untuk anak tidak mampu. Ya?” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya