Berita

Ilustrasi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/RMOL

Dunia

Menlu Retno: Upaya Bina Damai Harus Jadi Bagian Dari Respons Penanganan Covid-19

KAMIS, 13 AGUSTUS 2020 | 16:13 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandemik Covid-19 bukan hanya menciptakan krisis kesehatan dan ekonomi, namun juga berdampak bagi perdamaian dan keamanan internasional.

Oleh karena itu, tema Pandemik dan Tantangan terhadap Upaya Bina Damai dipilih oleh Indonesia sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB untuk debat terbuka pada Rabu (12/8).

Mewakili Indonesia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, memimpin jalannya debat tersebut.

Di sana, ia juga menyampaikan pentingnya bina damai atau sustaining peace sebagai bagian dari respons komprehensif dalam penanganan pandemik Covid-19.

"Menjadi sangat penting artinya bagi kita semua untuk mendukung negara-negara dalam situasi konflik untuk mengambil pendekatan holistik dan inklusif dalam menangani keterkaitan antara krisis kesehatan dan dampak sosial ekonominya dengan perdamaian dan keamanan," terangnya dalam konferensi pers virtual pada Kamis (13/8).

Retno menjelaskan, dukungan yang diberikan dapat berupa upaya memperkuat kapasitas lembaga di negara-negara konflik.

Di tengah kondisi ini, dunia juga harus memberikan perhatian pada akses alat kesehatan dan perawatan Covid-19 pada negara-negara berkonflik.

"Kompetisi dalam memperoleh vaksin pada saat vaksin ini betul-betul sudah ada akan lebih memperburuk situasi mereka," tambahnya.

Terkait dengan dampak keamanan dari Covid-19, Retno juga mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

Guterres mengurai, meskipun pandemik menimbulkan kerentanan sosial-ekonomi yang dapat menciptakan instabilitas, namun pad saat yang sama juga menciptakan sejumlah peluang.

Di beberapa negara konflik telah terjadi gencatan senjata dan deeskalasi konflik sebagai akibat dari merebaknya virus Covid-19.

Melihat situasi tersebut, Guterres mendorong agar DK PBB memberikan perhatian dalam pencegahan konflik dengan pendekatan yang integratif, inklusif, dan multidimensional.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya