Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Menteri Kesehatan Alex Azar/Net

Dunia

Sindir Rusia, Menkes Alex Azar: AS Akan Produksi Vaksin Covid-19 Yang Aman Dan Efektif

RABU, 12 AGUSTUS 2020 | 16:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) mengomentari cepatnya pengembangan vaksin Covid-19 buatan Rusia yang baru dirilis pada kemarin, Selasa (11/8).

Masih berada di Taiwan, pada Rabu (12/8), Menteri Kesehatan AS Alex Azar mengatakan, dorongan untuk mengembangkan vaksin Covid-19 bukanlah untuk menjadi yang pertama, melainkan efektif dan aman.

Alih-alih, melansir US News, pencapaian Rusia justru memicu keraguan mengenai keamanan vaksin Covid-19 yang disebut Sputnik V.

"AS menggabungkan kekuatan pemerintah, ekonomi, dan industri biofarmasi untuk memberikan secepat yang kami bisa untu kepentingan warga AS, juga orang-orang dunia, terhadap vaksin yang aman dan efektif," terangnya.

Selain itu, Azar mengungkap, AS sudah mendapatkan kontrak manufaktur lanjutan untuk vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi berbasis di Massachussetts, Moderna dan lima perusahaan lainnya.

Sebanyak empat dari enam perusahaan yang sudah menjalin kontrak dengan Washington sudah laporkan hasil pengujian Covid-19 yang baik. Di mana kandidat vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan menghasilkan antibodi yang lebih banyak daripada orang-orang yang sembuh dari infeksi, tanpa efek samping yang parah.

Bahkan, dua perusahaan saat ini sudah memasuki uji klinis Fase 3, sama halnya dengan Spunik V buatan Rusia yang tidak dipublikasikan.

Azar menegaskan, proses pengembangan vaksin Covid-19 harus dilakukan sebaik mungkin agar bisa memproduksi "vaksin berstandar emas, aman, dan efektif" yang bisa tersedia dalam puluhan juta dosis pada akhir tahun.

Sementara itu, pada Selasa, Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan, Rusia menjadi negara pertama yang berhasil mengembangkan vaksin Covid-19.

Saat ini, vaksin buatan Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia sedang dalam tahap registrasi di otoritas federal. Meski sebenarnya, uji klinis Fase 3 masih dilakukan.

Terburu-burunya Rusia mendaftarkan vaksinnya membuat para ahli kesehatan khawatir dengan keamanan dari Sputnik V.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya