Berita

Anggota Komisi VI DPR RI, Ahmad Baidhowi/Net

Politik

Awiek: Terlalu Cepat Rencana Pemerintah Kembali Beri Pinjaman Untuk BUMN

SELASA, 11 AGUSTUS 2020 | 17:48 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Rencana pemerintah yang kembali ingin menyuntik dana kepada BUMN berupa investasi atau penanaman modal negara (PMN) dan pinjaman ke BUMN harus dikaji dengan cermat.

Anggota Komisi VI DPR RI, Ahmad Baidhowi menyebutkan, salah satu yang perlu dipikirkan adalah bagaimana pemerintah perlu terlebih dahulu meninta pertimbangan dari DPR RI.

Awiek, Sapaan karib politisi PPP itu, mengingatkan bahwa rencana itu terlalu cepat. Pasalnya, DPR RI baru menyetujui anggaran Rp 23 triliun pada Juli lalu untuk hal yang sama.

"Rencana pemberian pinjaman dan PMN yang dilakukan pemerintah saat ini terlalu cepat, karena PMN dan pinjaman sebelumnya baru disetujui DPR pada bulan lalu, di mana progres dan perkembangannya belum diketahui hingga saat ini," ujar Awiek kepada wartawan, Selasa (11/8).

Legislator Madura ini menegaskan, meminta pertimbangan itu bukan berarti rencana bakal ditolak. Tetapi, pemerintah dipandang perlu menjelaskan progres penggunaan dana pinjaman sebelumnya.

"Sebelum melakukan kebijakan tersebut, pemerintah harus menjelaskan kepada DPR tentang progres dari pinjaman dan PMN yang sebelumnya disetujui DPR. DPR pada Juli lalu baru merestui pemerintah untuk memberikan pinjaman berupa mandatory convertible bond (MCB) sebesar Rp 11,5 triliun untuk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk," jelasnya.  

"Sejauh mana dana pinjaman dan PMN yang sudah diberikan itu mampu meningkatkan kinerja BUMN, khususnya dalam merespon penurunan pertumbuhan ekonomi yang terjadi akibat pademi Covid-19 ini," dia menambahkan.

Lebih utama lagi, sambung Awiek, pemerintah harus mempunyai target yang jelas dan terukur yang bisa dipertanggungjawabkan sebelum memutuskan dan melaksanakan kebijakan pemberian pinjaman dan PMN BUMN.

"Jangan sampai suntukan dana pemerintah ini hanya untuk memanjakan BUMN tanpa ada target jelas yang harus dicapai BUMN," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya