Berita

Koordinator Komite Aksi Mahasiswa Anti Korupsi (KAMAK) Usra Wailung/Net

Hukum

KAMAK Dorong KPK Ikut Terlibat Bongkar Kasus Djoko Tjandra

SELASA, 11 AGUSTUS 2020 | 15:49 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu ikut terlibat dalam mengusut tuntas kasus buronan terpidana korupsi pengalihan hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra.

Pelibatan KPK penting untuk mengungkap adanya aliran dana besar di balik megaskandal kasus ini, termasuk dugaan kasus suap saat Djoko Tjandra wara-wiri masuk tanah air.

Koordinator Komite Aksi Mahasiswa Anti Korupsi (KAMAK) Usra Wailung mengatakan bahwa penyelidikan dugaan suap ini merupakan pintu paling memungkinkan untuk mengungkap secara terang benderang kasus ini, termasuk aktor intelektual di belakangnya.


“KAMAK memandang kasus ini tidak bisa dipasrahkan kepada kepolisian semata. Sebab akan ada kecenderungan melindungi institusi sendiri dari cercaan publik,” tegasnya kepada wartawan, Selasa (11/8).

Di sisi lain, sambung Usra, KPK perlu dilibatkan karena muncul dugaan motif wara-wiri buronan kakap Djoko Tjandra ini berkaitan dengan dugaan kasus kerugian negara di kasus lain, selain kasus pengalihan hak tagih Bank Bali, yang melibatkan dana raksasa.

Dugaan ini cukup beralasan karena menilai Djoko Tjandra kembali ke tanah air untuk mengajukan peninjauan kembali atas kasusnya adalah pemikiran yang terlalu sederhana.

“Setelah sembilan tahun melarikan diri, rasanya terlalu sederhana jika Djoko Tjandra datang sekadar untuk mengajukan PK,” terangnya.

Lebih lanjut Usra menilai skandal Djoko Tjandra bisa menjadi momentum untuk mendorong keseriusan perangkat hukum tanah air dalam mengeksekusi puluhan pelarian koruptor kakap lainnya, yang hingga kini belum jelas dan terus menjadi beban dunia hukum Indonesia.

“Karenanya kami mendesak, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kompolnas, Komisi Kejaksaan, Intelijen dan Kemnkumham, melalui kewenangannya masing-masing melakukan telaah menyeluruh atas kasus ini,” tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya