Berita

Awan tsunami di Meulaboh/Net

Nusantara

Awan Tsunami Di Meulaboh Tidak Ada Kaitannya Dengan Mistis, Begini Penjelasan BMKG

SELASA, 11 AGUSTUS 2020 | 09:39 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Gumpalan awan yang meninggi dan panjang seperti gelombang tsunami mengagetkan warga Meulaboh, Aceh pada Senin kemarin (10/8). Namun ternyata pembentukan awan tersebut sebatas fenomena alam biasa.

Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengurai bahwa secara ilmiah dalam dunia meteorologi, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan Arcus. Hal ini sebagaimana tertulis dalam Cloud Atlas World Meteorological Organization (WMO).

“Fitur awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus & Cumulus,” tulis BMKG dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (11/8).

Dijelaskan bahwa awan Arcus merupakan awan yang lazim terjadi meskipun frekuensi kejadiannya jarang. Awan ini memiliki tinggi dasar awan yang rendah, serta formasi pembentukannya horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang.

Fenomena awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat, serta lembab.

“Sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang,” sambung keterangan itu.

Kondisi tersebut dapat terjadi, salah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan. Fenomena awan Arcus ini dapat menimbulkan angin kencang & hujan lebat yang dapat disertai kilat di sekitar pertumbuhan awan.

“Keberadaan awan ini murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami maupun hal-hal mistis,” tutup BMKG.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya