Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Net

Politik

Pengamat: Duet Anies-AHY Berpeluang Besar Hadir Di 2024, Asal Anies Berlabuh Ke Parpol Selain PDIP

SENIN, 10 AGUSTUS 2020 | 13:55 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Riak-riak Pilpres 2024 sudah mulai terdengar di media sosial (medsos). Teranyar, mulai beredar poster duet Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan potensi duet Anies-AHY sangat terbuka lebar. Dengan catatan, Anies berlabuh ke partai politik terlebih dahulu. Selain itu, parpol yang akan menjadi labuhan Anies bukan PDI Perjuangan.

"Peluang untuk berpasangan cukup besar, Anies menggandeng AHY. Mungkin pilihan baiknya jika Anies tidak ke PDIP," kata Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (10/8).

Meskipun, kata pengamat politik dari Universitas Telkom ini, terlalu dini jika menyoal Anies-AHY untuk calon presiden dan calon wakil presiden. Antara lain mengacu hasil riset Indonesia Political Opinion (IPO) per Juni 2020 serta dengan beberapa kriteria-kriteria yang harus disiapkan keduanya.

"Terlalu dini bicara soal Anies-AHY, meskipun tidak menutup kemungkinan itu terjadi," ujar Dedi Kurnia Syah.

Dia mengurai, Anies masih harus menggaet dukungan partai politik terlebih dahulu jika dia mau maju di Pilpres 2024. Sedangkan AHY, karena dia menjabat ketua umum parpol, maka masih terbuka kemungkinan AHY menggandeng calon lain dari unsur parpol.

"Dalam hitungan politis, Anies Baswedan belum memiliki kejelasan peluang karena afiliasi non Parpol. Sementara AHY punya banyak peluang. Mesin parpol masih sangat mempengaruhi AHY justru berpasangan dengan sesama kader parpol," tuturnya.

Meski begitu, peluang duet Anies-AHY akan semakin mengerucut jika Anies justru berlabuh ke partai politik tertentu sebelum ikut kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Sebab, faktor tersebut akan mempengaruhi keduanya pada pergumulan politik di pilpres nanti.   

"Tergantung ke arah mana Anies berlabuh di parpol. Kalau hanya mengandalkan ketokohan tanpa afiliasi parpol, sangat kecil sekali," demikian Dedi Kurnia Syah. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya