Asro Kamal Rokan (kedua dari kanan) bersama Datuk Jalil Ali (paling kanan)/Ist
INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI'UN. Kabar duka datang dari Malaysia, Sabtu (8/8) pagi tadi. Wartawan senior Malaysia, Datuk Abd Jalil Ali, meninggal dunia di Sunway Hospital.
Kabar duka ini saya terima dari Nasir Yusoff dan Sabaruddin Ahmad, pengurus Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (ISWAMI) Malaysia.
Datuk Abdul Jalil Ali, 66 tahun, wafat karena sakit. Jenazahnya dimakamkan tadi di Bandar Sunway, Petaling Jaya.
Datuk Jalil adalah penasihat Eksekutif Editorial Sinar Harian, Malaysia, lebih dari 30 tahun sebagai wartawan.
Ia juga dikenal sebagai kolumnis di Sinar Harian, penulis sejumlah buku terbitan Karangkraf, yang dipimpin Datuk Dr Hussamuddin Yaacub.
Kami sama-sama di ISWAMI, beberapa kali bertemu. Terakhir pada 15 Februari 2019, saat sejumlah pemimpin redaksi dan wartawan senior Indonesia mengadakan pertemuan di Putra Jaya.
Saya, Ilham Bintang, Tan Sri Johan Jaaffar, dan Datuk Jalll sebagai pembicara, membahas hubungan wartawan kedua negara.
Pagi setelah dialog itu, kami diajak ke penerbitan Karangkraft, bertemu pemiliknya Datuk Dr Hussamuddin Yaacub, melakukan dialog serta meninjau percetakan Al-Quran.
Jauh sebelumnya, setiap saya ke Kuala Lumpur, sering bertemu Datuk Jalil, termasuk ketika pesta perkawinan anak Tan Sri Johan Jaafaar, wartawan senior Malaysia, pada 2018.
Ketika itu, saya bersama wartawan senior N Syamsuddin Ch Haesy.
Saya mengenal Datuk Jalil sebagai seorang yang ramah, suka bercanda, dan tokoh wartawan yang berpengaruh di Malaysia.
Datuk Jalil juga hadir saat Hari Pers Nasional di Bengkulu dan Ambon.
Satu-satu sahabat pergi, susul-menyusul ke tempat yang sama, menemui Pemilik yang menciptakannya.
Selamat jalan Datuk Jalil, semoga Allah menempatkan Allahyarham di sisi-Nya, di sebaik-baik tempat, seindah-indah tempat Jannatun Na'im, Surga penuh kenikmatan. Aamiin Yaa Robbal'Alaamiin.
