Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Lukashenko/Net

Dunia

Jelang Pemilihan, Putin Dan Lukashenko Lakukan Percakapan Untuk Selesaikan Keributan

SABTU, 08 AGUSTUS 2020 | 13:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Lukashenko melakukan percakapan pada Jumat (7/8). Ini adalah percakapan pertama mereka sejak adanya laporan 33 orang Rusia yang ditangkap pada 29 Juli di Minsk.

Pihak berwenang Belarusia mengatakan mereka telah menahan kelompok 'tentara bayaran' itu pekan lalu atas tuduhan merencanakan protes massal menjelang pemilihan presiden di Belarusia.

Rusia telah membantah klaim tersebut, mengatakan bahwa 33 orang Rusia itu tidak terkait dengan aktivis yang menentang Lukashenko. 33 orang itu ketinggalan perbangan lanjutan mereka ke negara lain. Rusia pun menuntut mereka segera dibebaskan.

Kedua pemimpin berbicara melalui telepon, mereka berupaya menyuarakan keyakinan bahwa situasi akan diselesaikan dalam semangat saling pengertian yang khas untuk kerja sama antara kedua negara.

"Rusia mendukung terjaganya situasi politik domestik yang stabil di Belarus dan suasana yang tenang pada pemilihan presiden Belarus yang akan datang,"  isi pernyataan Kremlin, seperti dikutip dari Euronews, Jumat (7/8).

Lukashenko menggambarkan protes anti-pemerintah baru-baru ini sebagai bagian dari 'perang hibrida' yang dilakukan oleh musuh. Dengan berterus terang dia mengungkapkan, bahwa negara-negara Barat, seperti Ukraina bahkan Rusia, semuanya mungkin tertarik untuk membuat pemerintahannya tidak stabil.

Sementara, Dmitry Medvedev, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, mengatakan tanpa menyebut nama Lukashenko, bahwa penangkapan warga Rusia adalah upaya Belarus untuk menggambarkan Rusia sebagai musuh menjelang agenda pemilihan.

Dia memperingatkan minggu ini bahwa tindakan baru-baru ini dari Minsk akan memiliki "konsekuensi yang menyedihkan" bagi hubungan bilateral. Pemimpin Belarusia menepis ancaman itu. "Jangan mencoba menakut-nakuti kami dengan konsekuensi," katanya.

Penangkapan tersebut menandai titik terendah baru dalam hubungan antara kedua negara. Belarusia terkait erat dengan Rusia, dan kedua negara berbagi zona ekonomi dan merupakan sekutu militer, tetapi kerja sama ini belakangan ini sedang tegang.

Dengan terjalinnya percakapan kedua pemimpin, diharapkan akan menemukan jalan terbaik.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Kejagung Jangan Goyang Usut Kasus Timah

Rabu, 24 April 2024 | 14:05

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK

Rabu, 24 April 2024 | 13:58

Nathan Diizinkan Kembali Membela Garuda Muda, Erick Thohir Berterima Kasih kepada Suporter

Rabu, 24 April 2024 | 13:54

Perindo Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 13:53

Senat AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.535 Triliun untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Rabu, 24 April 2024 | 13:51

Prabowo: Saya Manusia dan Pernah Bikin Salah, Saya Minta Maaf

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Anies Respons Sindiran Prabowo soal Senyuman Berat: Biasa Saja

Rabu, 24 April 2024 | 13:45

Ratu Adil Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lakukan Rekonsiliasi Nasional

Rabu, 24 April 2024 | 13:29

Pemerintah Australia Resmikan Fase Baru Program Investing in Women di Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 13:26

Selengkapnya