Berita

Pakar ekonomi Dradjad H Wibowo/Net

Politik

Penanganan Pandemik Harus Dibenahi Bila Ekonomi Tak Mau Seperti Sumur Tanpa Dasar

SABTU, 08 AGUSTUS 2020 | 04:42 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ambruknya perekonomian Indonesia pada kuartal kedua disinyalir terjadi karena kebijakan penanganan Covid-19 yang salah dari pemerintah.

Pakar ekonomi senior Dradjad H Wibowo menyampaikan, sejak awal pemerintah terlalu fokus dengan penanganan ekonomi semata dan mengesampingkan kesehatan masyarakat. Padahal, kesehatan juga ujungnya akan berdampak pada ekonomi.

“Prioritas kebijakannya salah. Pemerintah terlalu terobsesi dengan ekonomi. Kebijakan kesehatan masyarakat untuk mengendalikan pandemik Covid-19 dikalahkan oleh ekonomi. Akibatnya, Indonesia dinilai jelek penanganan Covid-19 nya, sesuai laporan berbagai media asing,” ujar Dradjad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/8).

Menurutnya, dengan kebijakan yang salah itu merembet ke seluruh sektor ekonomi. Salah satunya, menurunnya investor asing masuk ke Indonesia.

“Bagaimana investor dan turis asing mau datang jika demikian? Bagaimana konsumen domestik confident untuk berbelanja jika takut tertular virus? Jika pandemik terkendali, ekonomi dan keuangan akan lebih cepat pulih. Bukti ilmiahnya banyak,” katanya.

Ketua Dewan Pakar PAN ini mencontohkan sejumlah negara yang memprioritaskan kesehatan masyarakat dibandingkan menyelamatkan ekonomi. Seperti yang dilakukan Amerika Serikat ketika terjadi pandemik flu tahun 1918. Saat itu, dengan cepat perekonomian kota-kota di Amerika Serikat tertangani dengan baik.

Sekarang Selandia Baru dan Taiwan jadi buktinya. Mereka, kata Dradjad, bergerak cepat dengan prioritas kesehatan masyarakat. Ekonomi Selandia Baru hanya terkontraksi -0,2% pada kuartal 1/2020. Taiwan malah masih tumbuh 1,59%.

Untuk prediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga nanti, kata Dradjad, sangat tergantung pada kondisi penularan virusnya, yakni tergantung bisa tidaknya pandemik terkendali.

“Karena itu saya mengingatkan jika pandemik Covid-19 tidak terkendali, perekonomian berisiko menjadi sumur tanpa dasar. Maksudnya, berapa pun dana PEN digelontorkan, perekonomian tetap jelek. Ini karena investor, konsumen dan bahkan turis tetap takut mengeluarkan dana,” ucapnya.

“Efeknya, utang menumpuk drastis, sementara ekonomi tetap jelek. Jadi mohon, kesehatan masyarakat dijadikan prioritas, minimal sejajar dengan ekonomi,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya