Berita

Ahmad Yani menyoroti sikap para penegak hukum yang terlihat masih tajam ke bawah tapi tumpul ke atas/Repro

Politik

Deklarator KAMI: Patut Diduga Hukum Telah Jadi Alat Pukul

KAMIS, 06 AGUSTUS 2020 | 17:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Penegakan hukum di Indonesia yang tumpul ke atas tapi tajam ke bawah semakin dipertontonkan secara vulgar.

Inilah yang jadi salah satu perhatian serius salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Dr Ahmad Yani.

Ahmad Yani pun mencontohkan kasus penyanyi sekaligus Youtuber Erdian Aji Prihartanto bersama Hadi Pranoto yang dipolisikan terkait klaim penemuan vaksin Covid-19.


Sementara, beber Yani, sikap penegak hukum berbeda ketika Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mempopulerkan kalung anticorona yang belum pernah dilakukan uji klinis.

"Kasusnya Anji dengan katanya penemu vaksin Covid-19 dilaporkan segera, kok Menteri yang katanya menemukan kalung anti Covid-19 sekarang tidak kedengaran lagi suaranya?" ujar Ahmad Yani saat menjadi narasumber dalam webinar FrontPage "Obrolan bareng Bang Ruslan bersama, deklarator KAMI Dr. Ahmad Yani", Kamis (6/8).

"Kalau (vaksin Covid-19 versi Hadi Pranoto) itu dianggap (hoaks), itu (kalung anticorona) hoaks juga ya kan?" imbuhnya.

Belum lagi, lanjut Ahmad Yani, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada awal masa Covid-19 di Indonesia sempat membagikan jamu herbal, dan masih banyak contoh kasus lainnya yang terkesan tebang pilih.

Atas dasar itu, mantan anggota Komisi III DPR RI ini menduga hukum di Indonesia saat ini hanya dijadikan alat pukul oleh pihak-pihak tertentu, dalam hal ini penguasa.

"Nah ini, hukum ini kita menilai, saya tidak ingin menuduh, patut diduga keras bahwa hukum dijadikan alat pukul," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya