Berita

Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Suparno/Net

Politik

Saran Sekjen PAN, Bansos Barang Dari Pemerintah Diganti Uang Tunai

KAMIS, 06 AGUSTUS 2020 | 11:24 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Pemerintah diminta untuk lebih efektif dan efisien dalam memberi stimulus bantuan kepada masyarakat. Salah satu caranya adalah berbentuk tunai agar konsumsi domestik bisa bergerak sehingga bisa menahan laju kontraksi ekonomi.

Menurut Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Suparno, pemerintah perlu melakukan action plan untuk mengentaskan negara dari ancaman resesi. Salah satunya adalah mengubah bentuk bansos dari barang ke tunai

"Kuncinya mempercepat proses penyaluran BLT kepada masyarakat. Bansos yang berupa barang diberikan dalam bentuk tunai saja. Dana ini juga bermanfaat bagi masyarakat untuk dipergunakan untuk masyarakat melakukan kegiatan ekonomi lainnya," tutur Eddy di Jakarta, Kamis (6/8).

Pernyataan itu disampaikan menanggapi pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi 5,32 persen perlu pemulihan yang cepat oleh pemerintah. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2020 terkontraksi mencapai minus 5,32 persen.

Sebelumnya, pada kuartal I 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tumbuh 2,97 persen. Meski demikian, angka itu mengalami perlambatan dari posisi kuartal IV 2019 yang sebesar 4,97 persen maupun kuartal I tahun lalu yang masih tumbuh 5,07 persen.

Selama kuartal I 2020, struktur pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dari sisi lapangan usaha masih menghasilkan pertumbuhan sebesar 2,97 persen. Sebanyak 17 sektor lapangan usaha mampu tumbuh positif. Begitu pula dari sisi pengeluaran. Data BPS mencatat pertumbuhan PDB masih positif 2,97 persen

Eddy melihat penyerapan APBN masih minim. Mestinya, disaat kontraksi seperti ini belanja pemerintan bisa naik. Sayangnya, belanja pemerintah juga mengalami penurunan. Dia menilai penyerapan APBN dan belanja negara harus segera dilakukan agar dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat

"Kalau nggak bisa genjot penyerapan anggaran, kontraksi di kuartal III bisa makin dalam. Penyerapan dana harus cepat untuk aktivitas ekonomi," ujar Eddy.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya