Berita

Pemerhati kebijakan publik, Nasrul Zaman, menkritik keras instruksi PDIP terhadap kadernya untuk ikut seleksi PKH/Net

Politik

PDIP Instruksikan Kadernya Ikut Seleksi PKH, Nasrul Zaman: Itu Menunjukkan Kerakusan

RABU, 05 AGUSTUS 2020 | 09:53 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai telah berlaku semena-mena saat menginstruksikan kader-kadernya ikut dalam seleksi koordinator Program Keluarga Harapan (PKH). Tindakan ini menjadi contoh buruk dalam iklim berdemokrasi.

Dikatakan pemerhati kebijakan publik, Nasrul Zaman, PDIP bertindak melampaui tugas dan tujuan partai politik. Pengurus PDIP, kata Nasrul, masuk terlalu dalam ke hal-hal kecil yang berada di luar kewenangan mereka.

“Instruksi itu menunjukkan kerakusan PDIP. Mereka seperti hendak mengelola setiap bentuk anggaran rakyat,” kata Nasrul, Selasa (4/8), dilansir Kantor Berita RMOLAceh.

Nasrul mengingatkan, PKH adalah program pemerintah. Program ini dijalankan menggunakan uang rakyat. Penerima bantuan PKH, yang berjumlah puluhan juta, adalah warga negara Indonesia. Rakyat, kata Nasrul, tidak semua memilih PDIP.

Lanjut Nasrul, PDIP seharusnya membangun dan mendorong program pemerintah impartial dari parpol. Misalnya mendorong Menteri Sosial untuk melarang anggota partai politik apapun menjadi bagian pengelola PKH di daerah. Bukan sebaliknya.

Menurut Nasrul, setiap kader PDIP yang akan mengikuti seleksi akan mendapatkan katebelece. Artinya, kata Nasrul, akan terbuka celah ketidakadilan. Karena mereka yang mendapat katebelece akan mendapatkan prioritas.

“Mengapa PDIP tidak langsung menunjuk kader mereka untuk duduk sebagai koordinator PKH? Ada atau tidak ada seleksi, hasilnya sama-sama,” kata Nasrul.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, berkilah bahwa instruksi itu adalah upaya partai yang aktif dalam bela negara, dan aktif melibatkan diri dalam kepengurusan formal kemasyarakatan.

"Hal tersebut merupakan bagian dari fungsi utama partai dan bagian dari tradisi demokrasi yang dijalankan partai," ucap Hasto.

Hasto mengatakan, bagi PDIP, yang penting adalah ketaatan pada aturan main. Surat instruksi agar partai secara aktif berpartisipasi pada proses rekrutmen jabatan publik adalah legalitas yang kuat, taat pada mekanisme, dan cara partai hormati otoritas pengambil keputusan untuk tetap berdaulat.

Hasto lantas membandingkan jumlah kader PDIP yang menduduki jabatan sebagai komisaris perusahaan milik negara lebih sedikit dibandingkan partai lain. Namun, partainya tidak menggugat otoritas menteri. Dan hal tersebut sebagai daya pemacu untuk terus tingkatkan kualitas kader.

Untuk diketahui, PDIP saat ini meupakan partai penguasa di Pemerintahan. Presiden Joko Widodo adalah petugas partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarno Putri itu.

Di parlemen, PDIP mendudukkan Puan Maharani, putri kandung Megawati, sebagai Ketua DPR. Di kabinet, PDIP juga memasukkan sejumlah menteri. Menteri Sosial, Juliari Batubara, merupakan salah satu kader PDIP.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya