Berita

Presiden Joko Widodo kembali mengeluhkan serapan anggaran yang sangat minim dalam menangani pandemik Covid-19 di Indonesia/Repro

Politik

Jokowi Kembali Mengeluh Minimnya Serapan Anggaran Covid-19, Pengamat: Jangan-jangan Uangnya Belum Dicairkan Sri Mulyani

RABU, 05 AGUSTUS 2020 | 09:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Keluhan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait masih minimnya serapan anggaran penanganan Covid-19 memunculkan tanda tanya besar. Pasalnya, di tengah situasi pandemik yang mengancam kehidupan rakyat anggaran yang sudah disiapkan justru mengendap.

"Serapan anggaran yang minimalis menandakan bahwa kementerian-kementerian ragu, takut, dan malas mengeksekusi kebijakan. Tak mau ambil risiko, tak mau disalahkan. Padahal rakyat butuh makan, butuh anggaran, butuh pekerjaan. Masak iya uang di kementerian mengendap saja?" Ucap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Rabu (5/8).  

Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia ini, jika anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk penanganan Covid-19 sangat besar namun serapannya minim, maka patut dipertanyakan kemana larinya uang tersebut.

"Atau jangan-jangan uang di kementeriannya tak ada? Karena Menteri Keuangannya (Sri Mulyani) belum cairkan anggaran untuk kementerian-kementerian," ucapnya.

Atas dasar itu, Ujang Komarudin menilai Presiden perlu lebih tegas kepada para menterinya terkait alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 di tanah air. Termasuk ketika mengharuskan Presiden untuk melakukan reshuffle kabinetnya.  

"Karena bagaimanapun, menteri itu bawahannya Presiden. Mengingatkan menteri yang kinerjanya buruk juga bagus. Namun lebih bagus reshuffle mereka. Menteri-menteri yang tak becus bekerja," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali mengeluhkan kinerja kementerian dan lembaga pemerintahan yang dinilai sangat lamban merealisasikan anggaran penanganan Covid-19. Terutama terkait pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan belanja pemerintah dari stimulus anggaran Covid-19 sebesar Rp 695 triliun yang disiapkan pemerintah, tapi baru Rp 141 triliun yang terserap.

"Di kementerian, di lembaga, aura krisisnya betul-betul belum (terlihat). Masih terjebak pada pekerjaan harian. Enggak tahu prioritas yang harus dikerjakan. Baru 20 persen, sekali lagi, baru 20 persen yang terealisasi. Masih kecil sekali," kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin lalu (3/8).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya