Berita

Infeksi Covid-19 di Vietnam melonjak setelah ditemukan klaster Danang/Net

Dunia

Sebelum Menyebar Luas, Vietnam Harus Hentikan Wabah Covid-19 Dalam Beberapa Pekan

SENIN, 03 AGUSTUS 2020 | 14:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc memberikan peringatan kepada jajarannya untuk bergerak lebih cepat di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang baru terjadi beberapa waktu terakhir.

Dalam pertemuan kabinet pada Senin (3/8), Nguyen mengatakan, Vietnam hanya memiliki sedikit waktu untuk bisa mencegah penyebaran virus corona dari kota pesisir Danang hingga menjadi "skala besar".

Mengutip Bloomberg, Nguyen bahkan menyebut sedikit waktu tersebut dengan "periode awal Agustus yang menentukan". Artinya, pihak berwenang hanya memiliki beberapa pekan untuk menghentikan wabah atau sebarannya akan tidak terkendali.

Dari unggahan di laman resmi pemerintah, pusat pengendalian penyakit Ho Chi Minh City memperkirakan wabah virus corona akan terus meningkat dan menyebar dengan cepat.

Lantaran kota pesisir Danang merupakan daerah wisata. Sejak 1 Juli, ada lebih dari 1,4 juta orang yang dilaporkan sudah melakukan perjalanan ke sana dan kembali ke provinsi dan kota asal mereka. Di mana sekitar 42 ribu di antaranya sudah mengunjungi tiga rumah sakit yang menjadi klaster penyebaran virus saat ini.

Surat kabar Tuoi Tre menyebut, pemerintah Vietnam saat ini sedang menguji semua penduduk Danang, yaitu 1,1 juta orang.

Di sisi lain, pihak berwenang di Ho Chi Minh City melaporkan tiga kasus infeksi baru pada Senin, setelah menguji hampir 24 ribu orang dari 36.754 yang mengaku sudah mengunjungi Danang pada bulan lalu.

Hanoi sendiri sudah menguji hampir 68 ribu orang dari 83.937 yang kembali dari Danang sejak 8 Juli.

Sebagai langkah pencegahan dini, pemerintah di Hanoi dan Ho Chi Minh City telah memerintahkan penutupan bar dan penangguhan pertemuan besar.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan, Vietnam sudah melaporkan 621 kasus Covid-19 secara nasional. Sebanyak 242 di antaranya masih dalam perawatan dengan enam kematian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya