Berita

Mantan Komisioner KPU RI pada Pemilu 1999, Edwin Soekawati (kemeja biru)/RMOL

Politik

Jalan Keluar Indonesia Lepas Dari Para Taipan Adalah Kembali Pada UUD 1945

SENIN, 03 AGUSTUS 2020 | 02:43 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Indonesia mulai terperosok sejak diubahnya Undang Undang Dasar 1945 karena adanya demokrasi ekonomi yang dikuasai oleh para taipan.

Demikian disampaikan mantan Komisioner KPU RI pada Pemilu 1999, Edwin Soekawati di acara perkenalan Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8).

Dari berbagai permasalahan yang ada, dijelaskan Edwin, Indonesia mulai terperosok sejak diubahnya UUD 1945.


"Karena apa? Disitu yang namanya partai politik masuk dalam UUD. Ternyata dalam demokrasi politik dan demokrasi ekonomi, demokrasi politik bisa clear karena formal, tetapi demokrasi politik itu berhadapan dengan demokrasi ekonomi yang sudah terbentuk sejak era Orde Baru, yaitu taipan-taipan keturunan dan Taipan-taipan sawo matang, ini sudah kebentuk," ujar Edwin Soekawati, Minggu (2/8).

Demokrasi ekonomi tersebut tambah Edwin yang saat ini mengatur kerja demokrasi politik. Artinya, eksistensi partai politik sesuai dengan keinginan penguasa ekonomi dengan membayar partai politik.

"Jadinya kekunci, kita gak punya GBHN, kita hanya ikutin. Contoh UU Omnibus Law dan lain sebagainya. Itu adalah bagian kolaborasi dari demokrasi politik dan demokrasi ekonomi," kata Edwin.

Dengan demikian kata Edwin, cara untuk menyelamatkan Indonesia saat ini ialah dengan kembali kepada UUD 1945 yang asli.

Menurut Edwin, seluruh masyarakat harus menseleksi calon pemimpin baik para wakil rakyat, kepala daerah bahkan Presidennya.

Jika tidak melakukan seleksi secara ketat, maka bukan tidak mungkin para taipan dan kartel akan tetap dapat membeli para elite di berbagai level kepemimpinan.

"Sekarang ini yang nguasai yang kartel-kartel itu, taipan-taipan, dia bayar, di dapil ini dia bayar saya ada buktinya, dapil ini dia bayar, menteri itu dia bayar ini, bahkan presidennya juga. Kembali pada UUD 1945 kemudian kita benahi negara ini," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya