Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net

Dunia

Konvensi Partai Republik Untuk Pencalonan Donald Trump Digelar Tanpa Wartawan

MINGGU, 02 AGUSTUS 2020 | 12:51 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rencana Konvensi Nasional Partai Republik untuk menyatakan secara resmi pencalonan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump periode kedua telah dirombak.

Pada awalnya, konvensi yang dijadwalkan pada 24 hingga 27 Agustus namun dimajukan menjadi 21 hingga 24 Agustus. Konvensi yang direncanakan akan digelar di Jacksonville, Florida juga telah dipindahkan ke Charlotte, North Carolina.

Menurut keterangan jurubicara konvensi dan pejabat Republik pada Sabtu (1/8), wartawan tidak diperkenankan hadir dalam konvensi tersebut. Meski begitu, pengumuman nominasi Trump akan disiarkan secara langsung.

Seperti dilansir Sputnik, konvensi akan digelar sesuai dengan protokol kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah North Carolina, termasuk pedoman jarak sosial.

"Mengingat langkah pembatasan sosial yang diberlakukan di negara bagian North Carolina, kami merencanakan kegiatan Charlotte akan ditutup untuk pers pada Jumat, 21 Agustus hingga Senin, 24 Agustus," ujar jurubicara tersebut.

"Kami akan memberi tahu Anda jika ini berubah, tetapi kami bekerja dalam parameter yang ditetapkan oleh pedoman negara bagian mengenai jumlah orang yang dapat menghadiri acara," sambungnya.

CNN melaporkan, jumlah orang yang akan menghadiri konvensi memang berkurang secara signifikan, di mana saat ini hanya akan ada 336 delegasi yang memberikan suara secara langsung. Setiap delegasi yang hadir akan mewakili 6 delegasi.

Sebelumnya, pada 23 Juli, Trump mengatakan kepada wartawan akan membatalkan Konvensi Nasional Partai Republik karena bukan waktu yang tepat untuk mengadakan konvensi besar.

Tetapi pada hari yang sama, tim kampanye Trump dalam sebuah pernyataan mengatakan akan memberikan contoh kegiatan dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan rakyat Amerika.

Sejauh ini, AS sudah melaporkan lebih dari 4,6 juta kasus Covid-19 dengan lebih dari 154.300 orang meninggal.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya