Berita

Petugas kesehatan di rumah sakit di Pyongyang, Korea Utara mengenakan masker untuk mencegah penularan virus Corona/Net

Dunia

Kebijakan Baru Korea Utara Cegah Penyebaran Virus Corona

SABTU, 01 AGUSTUS 2020 | 07:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Gunung Ryongak untuk sementara ditutup. Warga Korea Utara dilarang mengunjungi atau piknik ke lokasi tersebut, menyusul status darurat maksimum yang ditetapkan oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada rapat darurat politbiro pekan lalu, setelah ditemukannya kasus pertama Covid-19 di negara itu.

Pemerintah juga mengumumkan bahwa saat ini seluruh museum dan tempat rekreasi tidak beroperasi.

Sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona, Pemerintah Korea Utara telah melakukan sejumlah langkah pencegahan dengan menutup perbatasan Korea Utara, baik bagi personel maupun barang.

Pada pekan ini, pemerintah Korea Utara mengeluarkan kebijakan baru sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona, di antaranya adalah:

Warga di minta menunda perjalanan keluar wilayah Pyongyang. Juga tidak penyelenggaraan acara, friendly gathering, dan kegiatan lainnya yang mengundang massa dalam jumlah besar, seperti yang tercantum dalam rilis resmi yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (1/7).

Warga diimbau tidak mengunjungi tempat-tempat umum yang dikunjungi banyak orang. Jika ingin melakukan piknik di dalam kota, agar dihadiri oleh kurang dari 4-5 orang.

Setiap warga di minta untuk menggunakan masker setiap saat jika berada di luar ruangan, termasuk saat berkendara.

Bersedia secara sukarela menjalani pemeriksaan kesehatan yang terkait dengan kebijakan anti-epidemik oleh pihak yang berwenang, seperti institusi kesehatan.

Warga diminta menginformasikan kepada Pyongyang Friendship Hospital jika terdapat gejala Covid-19, seperti demam dan batuk dan senantiasa melakukan disinfeksi mandiri baik untuk personel maupun lingkungan kerja agar memenuhi ketentuan kebijakan anti-epidemik.

Sebelumnya, Korea Utara telah melaporkan pengujian 1.211 orang untuk virus tersebut pada 16 Juli dengan semua hasil negatifnya kembali, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters. Laporan itu juga disebutkan bahwa 696 warga negara Korea Utara berada di bawah karantina.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya