Berita

Siswa ikut aksi protes di luar St Pauls College selama protes di Hong Kong, hal yang disebut ada 'apel busuk' yang pembawa pengaruh buruk/Net

Dunia

Pemerintah Perlu Tinjau Kurikulum Pendidikan Di Hong Kong Untuk Singkirkan ‘Apel Busuk’

SABTU, 01 AGUSTUS 2020 | 06:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Otoritas pendidikan Hong Kong akan mengkaji ulang kurikulum pembelajaran untuk semua sekolah di Hong Kong. Sekolah harus memiliki tanggung jawab untuk memperkuat semangat identitas nasional para siswa, sesuai dengan pernyataan Kepala keamanan Hong Kong John Lee Ka-chiu.

Dalam sebuah wawancara dengan media Beijing, Ta Kung Pao, yang diterbitkan pada Kamis, Lee menyerukan agar diterapkan manajemen pendidikan yang lebih ketat untuk menyingkirkan semua hal yang membawa ‘pengaruh buruk’ yang disebutnya sebagai  ‘apple busuk’. 

Lee menekankan bahwa sekolah bukan untuk berpolitik. Seorang guru yang profesional tidak akan mempengaruhi pikiran anak didiknya. Seseorang yang buruk akan membawa pengaruh buruk bagi yang lainnya. Bagi Lee, itu semua sebagian karena kegagalan pemerintah memberlakukan UU Keamanan Nasional.

"Banyak dari mereka di sektor ini berkomitmen pada pendidikan," kata Lee, ikutip dari SCMP. Jumat (31/7).

"Tapi ada beberapa orang yang membawa pengaruh buruk, mereka adalah ‘apel busuk’. Sebagian kecil dari mereka menyalahgunakan profesi. Oleh karena itu, kita perlu memulai peningkatan manajemen sekolah, dan manajemen pegawai," lanjut Lee.

Pihak berwenang yang menangani pendidikan menerima 222 komplain terkait penyalahgunaan profesi guru dalam insiden sosial antara Juni 2019 dan Juni 2020. Di antara 180 penyelidikan yang telah selesai, 26 guru telah ditegur atau menerima surat peringatan.

Pada akhir bulan lalu, sebanyak 3.725 orang dari 9.216 orang yang ditangkap dalam unjuk rasa anti pemerintah adalah pelajar. Sebanyak 45 persen dari mereka masih duduk di bangku sekolah menengah.

"Saat satu pelajar melakukan kejahatan, itu akan berdampak kepada seluruh keluarganya," kata Lee. "Sekarang kita punya UU Keamanan Nasional, seluruh pemerintah bisa mengambil langkah untuk supervisi, mengatur, mengurus, dan mempromosikan (pendidikan keamanan nasional)."

Lee juga merupakan anggota Komite Pengawal Keamanan Nasional, sebuah badan yang dibentuk berdasarkan UU Keamanan Nasional, yang mana Pasal 10 mewajibkan pemerintah Hong Kong untuk "mengkampanyekan pendidikan keamanan nasional di sekolah dan kampus."

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya