Berita

Komunikolog Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing/Net

Hukum

Penangkapan Djoko Tjandra Bukti Isu Faksionalisasi Di Tubuh Polri Terbantahkan

JUMAT, 31 JULI 2020 | 21:55 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Keberhasilan Polri menangkap pelarian terpidana kasus pengalihan hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra membantah isu faksionalisasi di tubuh Korps Bhayangkara.

Pada dasarnya, komunikolog Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menyebut keberadaan faksi dalam suatu organisasi sosial adalah hal yang tak terbantahkan. Namun dalam konteks penegakan hukum Djoko Tjandra, hal itu tak terjadi.

"Faksi atau in group dan out group dalam tinjauan sosiologi adalah hal yang tak terbantahkan di organisasi sosial. Hal itu terbentuk berdasarkan kinerja, prestasi, dan kedekatan. Dalam konteks penegakan hukum saya kira mereka harus menyatu mengabaikan ciri-ciri in group out group," jelas Emrus kepada wartawan, Jumat (31/7).


Sebagai lembaga hukum yang mengedepanan profesional, modern, dan terbuka (Promoter), sudah seharusnya faksi dikesampingkan demi berjalannya penegakan hukum di Indonesia.

"Kepolisian adalah lembaga yang eksis di Undang Undang Dasar. Artinya lembaga ini tidak bisa dibubarkan meski presiden berganti. Oleh karena itu, marwah lembaga kepolisian harus kita jaga. Seluruh anggota Polri dari tingkat terendah hingga teratas harus mengesampingkan kelompok in group atau out group," jelasnya.

Emrus berpandangan, penangkapan Djoko Tjandra yang dilakukan di Malaysia tidak terlepas dari sinergitas Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam melacak keberadaan buronan Kejaksaan Agung tersebut. Dalam proses memburu pelarian terpidana, jelasnya, Polri jelas menggunakan beragam informasi dari berbagai pihak termasuk informasi intelijen.

"Telah terjadi suatu kerja sama yang baik antara Polri dan intelijen. Polri berhasil menyimpan dan mengolah informasi yang bersifat rahasia itu sehingga bisa menangkap Djoko Tjandra," tandasnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya