Berita

Ketua FIFA Gianni Infantino/Net

Sepak Bola

Swiss Luncurkan Proses Pidana Atas 'Pertemuan Rahasia' Presiden FIFA Gianni Infantino Dengan Jaksa Agung Michael Lauber

JUMAT, 31 JULI 2020 | 13:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino Jaksa Agung Swiss Michael Lauber pada 2016 dan 2017 berbuntut panjang. Seorang jaksa penuntut khusus  Swiss telah meluncurkan proses pidana atas pertemuan rahasianya dengan jaksa agung Swiss itu atas indikasi tindakan kriminal.

Ketua FIFA Gianni Infantino menghadapi dakwaan atas hubungannya dengan Jaksa Agung Swiss Michael Lauber, kata pihak berwenang pada Kamis (30/7).

Pekan lalu, Lauber mengajukan pengunduran dirinya setelah pengadilan menemukan fakta bahwa disaat kantor Lauber sedang menyelidiki korupsi yang berkaitan dengan FIFA, jaksa penuntut itu secara sembunyi-sembunyi bertemu dengan kepala FIFA dan berbohong kepada penyelianya di pengadilan Swiss. Kasus yang sedang diselidik Kantor Penuntut Umum Federal secara aktif itu terkait antara lain, penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2018 ke Rusia dan 2022 ke Qatar, dikutip dari DW, Kamis (30/7).


Lauber dan Infantino diduga bertemu secara rahasia sebanyak tiga kali pada 2016 dan 2017. Kedua pria itu membantah melakukan kesalahan. Pada bulan April, FIFA mengecam tuduhan itu sebagai sesuatu yang sengaja dibuat. Pertemuan tidak berdokumen itu telah membahayakan kredibilitas Infantino.

Infantino adalah seorang pengacara handal,Ia  mengambil alih badan sepak bola dunia FIFA pada 2016 setelah kepergian pendahulunya dari Swiss, Sepp Blatter. Blatter mengundurkan diri di tengah tuduhan korupsi terkait suap yang dilakukan kepada penggantinya, Presiden UEFA saat itu Michel Platini.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis sore, Infantino bersikeras bahwa pertemuannya dengan Lauber adalah sesuatu yang sah dan sangat legal. FIFA juga mengatakan akan bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan.

"Sebagai Presiden FIFA, sudah menjadi tujuan saya sejak hari pertama, dan tetap menjadi tujuan saya, untuk membantu pihak berwenang menyelidiki kesalahan masa lalu di FIFA," kata Infantino.

“Pejabat FIFA telah bertemu dengan jaksa penuntut di yurisdiksi lain di seluruh dunia untuk tujuan ini. Orang-orang yang bersalah sudah dihukum, terima kasih atas kerjasama FIFA, dan terutama di Amerika Serikat, di mana kerja sama kami telah menghasilkan lebih dari 40 hukuman pidana. Karena itu, saya tetap sepenuhnya mendukung proses peradilan, dan FIFA tetap bersedia bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas Swiss untuk tujuan ini,” ungkapnya.

Sebelumnya, Infantino telah menyatakan kekesalannya karena dituding melakukan kesalahan.

“Yang sedikit mengganggu saya adalah kata-kata tentang pertemuan rahasia. Tidak ada rahasia dalam pertemuan dengan seorang jaksa di negara yang beradab. Kami senang bisa bekerja sama dengan pihak berwenang Swiss seperti yang kami lakukan dengan pihak berwenang di seluruh dunia," katanya.

Tapi pertemuan tak berdokumen itu telah membuat semua orang mengangkat alis. Ada spekulasi bahwa Infantino sedang menyelidiki apakah ada investigasi kriminal yang sedang dilakukan kepadanya dan itu berpotensi mengganggu penyelidikan lain ke FIFA dan mitra-mitranya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya