Berita

Bank Bukopin/Net

Politik

Ferry Juliantono: Pemerintah Sengaja Lepas Penguasaan Saham Bukopin Ke Asing

JUMAT, 31 JULI 2020 | 03:47 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pemerintah diduga sengaja memberikan jalan dikuasainya Bank Bukopin oleh asing hingga berefek pada terdelusinya saham pemerintah di bank tersebut.

Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Ferry Juliantono mengemukakan, hingga waktu yang ditentukan, pemerintah baik melalui BUMN atau apapun ternyata tidak menempatkan modal untuk pembelian saham di Bukopin.

Hal inilah yang menjadi dasar dugaannya, bahwa pemerintah membiarkan Bukopin dikuasai asing.

“Akhirnya saham pemerintah pun menjadi berkurang,” kata Ferry kepada wartawan, Kamis (30/7)

Dia menekankan, bila pemerintah punya niat menyelamatkan Bukopin, tentunya tidak akan membiarkan Bukopin dikuasai KookMin Bank yang notabenenya berasal dari Korea.

“Pemerintah seharusnya bisa menempatkan kepentingan nasional ya diatas segalanya. Baik untuk melindungi kepentingan nasabah bukopin maupun yang menyangkut kepemilikan saham nasional Bukopin,” tegasnya.

“Kami menduga Ada kesengajaan yang dilakukan untuk memberikan jalan Kook Min Korea menguasai saham mayoritas di Bukopin saat nilai saham Bukopin per lembar sahamnya sangat murah,” dia menambahkan.

Lebih jauh Ferry mengungkapkan, Dekopin bersama induk-induk koperasi akan kembali menyuarakan pentingnya Bukopin tak dikuasai asing.

“Kami dari Gerakan Koperasi sangat menyesalkan pembicaraan yang dilakukan pemerintah sehingga Bukopin dikuasai asing. Dalam waktu dekat kami akan kumpul bersama dengan induk-induk koperasi untuk menentukan sikap,” katanya.

Diketahui Kookmin Bank menjadi pemegang saham terbesar PT Bukopin Tbk pasca selesainya proses penawaran umum terbatas (PUT) V melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Dengan porsi kepemilikan 33,90 persen, Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali. Sementara Bosowa memiliki saham sebesar 23,40 persen. Adapun pemerintah yang sebelumnya memegang saham 8,9 persen terdilusi menjadi 6.37 persen.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya