Berita

Ilustrasi Kapal Motor Penumpang Marsela/Net

Hukum

IAW: Pengakuan Kim David Markus Jadi Warning Untuk Buka Penyelidikan Dugaan Suap Perkara KMP Marsela

KAMIS, 30 JULI 2020 | 20:35 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pengakuan mantan anggota DPRD Maluku Barat Daya (MBD), Kim David Markus terkait kasus dugaan suap dalam penanganan perkara kasus korupsi Kapal Motor Penumpang (KMP) Marsela seharusnya menjadi modal aparat hukum untuk melakukan penyelidikan.

Menurut Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW), Junisab Akbar, Kim David Markus sebelumnya mengaku menerima tawaran untuk menutup kasus korupsi anggaran operasional KMP Marsela yang tengah ditangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku.

Bahkan Kim mengaku telah menerima Rp 500 juta dari mantan wakil walikota Ambom, Sam Latuconsina sebagai pemberian tahap pertama dari tiga tahap yang djanjikan.


"Ini sebenarnya warning buat aparat penegak hukum untuk membuka penyelidikan," kata Junisab Akbar dalam keterangannya, Kamis (30/7).

Junisab menjelaskan, pengakuan Kim seharusnya bisa diusut dengan mudah oleh aparat penegak hukum karena ia sudah menjelaskan secara rinci siapa pemberi uang suap, kapan dan di mana uang suap diberikan, serta siapa saja saksi-saksi yang bisa dimintai keterangan.

"Pengakuan (Kim) itu bisa menjadi informasi awal yang seharusnya dapat ditelusuri dan diusut oleh aparat penegak hukum," kata mantan anggota Komisi Hukum DPR RI itu.

Tak hanya itu, pengakuan Kim juga menjadi pintu untuk membongkar oknum jaksa yang menerima suap. Mengingat kasus dugaan korupsi KMP Marsela sudah dilaporkan ke Kejati Maluku 2018 silam, namun hingga kini kasusnya baru naik ke tahap penyidikan dan belum satu pun jadi tersangka.

Kasus korupsi KMP Marsela diduga kuat menyeret Benyamin Thomas Noach. Benyamin disebut menerima uang miliaran rupiah sebagai penyertaan modal Pemda MBD kepada PT Kalwedo, BUMD bentukan Pemda MBD yang diberikan kewenangan hukum mengoperasikan KMP Marsela. Diduga, uang diterima Benyamin pada 16 April 2014 yang saat itu menjabat direktur PT Kalwedo.

"Apakah karena ada suap itu lalu Kejati seperti ogah-ogahan membongkar korupsi KMP Marsela, bahkan terkesan mau menutup kasusnya? Jadi penting semua yang terlibat dalam suap penanganan perkara itu diusut tuntas," tutup Junisab.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya