Berita

Pengamat ekonomi-politik CSIS, Yose Rizal Damuri/RMOL

Politik

CSIS: RUU Cipta Kerja Keharusan Sejak Bertahun-tahun Lalu

KAMIS, 30 JULI 2020 | 19:45 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Center for Strategic and International Studies (CSIS) menilai omnibus law Rancangan Undang (RUU) Cipta Kerja (Ciptaker) seharusnya sudah dibuat oleh pemerintah sejak beberapa tahun lalu.

Alasan keharusan itu salah satunya RUU Ciptaker menyangkut upaya peningkatan iklim investasi di Indonesia.

Demikian disampaikan Pengamat ekonomi-politik CSIS, Yose Rizal Damuri dalam keterangannya yang diterima redaksi beberapa saat lalu, Kamis (30/7).

"Itu memang sebenarnya sudah keharusan yang seharusnya Indonesia sudah lakukan sejak bertahun-tahun yang lalu," kata Yose Rizal.  

Dia mengatakan, investasi menjadi masalah yang belum bisa diselesaikan sejak beberapa tahun belakangan ini. Pasalnya, terkait investasi ini bukan hanya dari negara lain yang tak ingin masuk tetapi juga investor dalam negeri.

Menurut Yose Rizal, salah satu permasalahan yang menghambat investasi adalah tumpang tindihnya peraturan dan kewenangan pemerintah pusat-daerah, perizinan berbelit, hingga persoalan tenaga kerja.

Atas dasar itu, kata Yose, pemerintah memerlukan langkah cepat untuk melakukan reformasi kebijakan untuk memperbaiki iklim investasi melalui pembuatan RUU Cipta Kerja.

"Makanya perlu dilakukan secara langsung, secara komprehensif. Ini adalah ide dari Omnibus Law Cipta kerja tersebut," tuturnya.

Di sisi lai, Yose juga berharap sejumlah pihak seharusnya tidak mempermasalahkan RUU Cipta Kerja tersebut. Sebab, tujuan pembuatan regulasi itu juga untuk meningkatkan investasi.

Yose menambahkan, RUU Cipta Kerja selama ini kerap dianggap menguntungkan dunia usaha dan merugikan tenaga kerja. Padahal, kata dia, dunia usaha dengan tenaga kerja satu sama lain saling membutuhkan.

"Jadi kadang-kadang banyak yang mendikotomikan seakan-akan ini bertentangan satu sama lain. Saya pikir itu enggak seperti itu kondisinya," ucapnya.

Yose justru menyatakan RUU Cipta Kerja akan menguntungkan masyarakat yang tengah mencari kerja di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Menurutnya, banyak masyarakat yang membutuhkan pekerjaan saat ini.

"Ada jutaan orang yang belum masuk pasar tenaga kerja yang membutuhkan reformasi," demikian Yose Rizal.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya