Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Yordania Tidak Ingin Terseret, Bantah Terlibat Pasokan Senjata Ke Armenia

KAMIS, 30 JULI 2020 | 12:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Yordania membantah tuduhan telah menjadi pemasok senjata ke Armania, terutama ketika terjadi bentrokan berdarah di perbatasan Tavush awal bulan Juli lalu.

Kementerian Luar Negeri Yordania memanggil Duta Besar Azerbaijan pada Selasa untuk klarifikasi soal ini. Sebelunya, Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengeluarkan pernyataan tentang pemanggilan Duta besar Yordania di Baku Abdullah Ghosheh sehari sebelumnya, dikutip dari AA, Kamis (30/7).

Kementerian Luar Negeri Azerbaijan menjelaskan, penjualan senjata mungkin dilakukan oleh perusahaan swasta yang membeli senjata dari industri pertahanan Yordania.

Wakil Menlu Azerbaijan Araz Azimov yang menemui Ghosheh di Baku mengatakan laporan tentang penjualan senjata oleh Yordania ke Armenia menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat luas Azerbaijan.

Pembahasan soal bentrokan berdarah antara Armenia dan Azerbaijan masih menjadi agenda beberapa negara sekutu. Ketika bentrokan di perbatasan selesai dan mulai tenang, di beberapa negara malah terjadi keributan antar warga Armenia dan warga Azerbaijan yang saling membela negaranya. Keributan dipicu oleh ramainya berita provokasi di media sosial.

Keributan itu menambah persoalan besar kedua negara.

Kepala LSM Hak Asasi Manusia, Armen Gharibyan, menulis di akun media sosialnya:

"Orang Armenia di seluruh dunia, tolong jangan membahayakan kehidupan dan kesehatan rekan-rekan kami yang tinggal di luar Armenia. Berhenti memukuli orang-orang Azerbaijan di jalan-jalan dan membuat film serta mempostingnya. Anda tidak memecahkan masalah untuk Armenia dan Armenia seperti ini, Anda hanya meningkatkan permusuhan."

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Gibran Tidak Layak dan Tidak Boleh Dilantik Menjadi Wakil Presiden

Sabtu, 21 September 2024 | 08:09

UPDATE

Masuk Komite III DPD, Komeng Bakal Perjuangkan Hari Komedi Nasional

Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:04

Kadis Pendidikan Polman Diduga Arahkan Guru Dukung Paslon Tertentu di Pilkada

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:57

KPU Harusnya Beberkan Rekam Jejak Dewan Bukan Umur

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:53

IKI Indonesia Naik ke Level 52,48 per September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:47

Iran Tolak Kirim Tentara ke Lebanon, Optimis Hizbullah Kuat Lawan Israel

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:46

Hilgers dan Reijnders Resmi Jadi WNI, Sepak Bola Nasional Makin Maju

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:44

Fokus Perjuangkan Hari Komedi, Komeng Ogah Jadi Pimpinan DPD

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:20

Kekayaan Melonjak, Mark Zuckerberg Resmi Gabung Klub 200 Miliar Dolar Bareng Elon Musk

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:18

BPOM Ancam Cabut Izin Kosmetik Overclaim, Influencer Juga Bakal Dipanggil

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:07

Korban Banjir Nepal Tembus 193 Orang

Selasa, 01 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya