Berita

Trump dan Putin/Net

Dunia

Trump Akui Tidak Pernah Konfrontasi Putin Soal Laporan Tentara Bayaran Rusia Di Afghanistan

KAMIS, 30 JULI 2020 | 11:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengakuan mengejutkan datang dari Presiden Donald Trump. Dalam sebuah wawancara televisi ia mengatakan bahwa dirinya belum pernah mendapat laporan terkait tudingan intelijen AS bahwa Moskow memiliki tentara bayaran untuk membunuh pasukan AS di Afganistan.  

Trump baru mengetahui hal itu lewat media pada akhir Juni lalu. Dia sendiri menduga laporan itu meragukan. Lalu pernahkah Trump menanyakan langsung kepada Putin?

Trump mengatakan dia tidak pernah menanyai pemimpin Rusia Vladimir Putin tentang laporan intelijen AS bahwa Moskow membayar Taliban untuk membunuh pasukan Amerika di Afghanistan.

"Saya tidak pernah membicarakannya dengan dia," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan 'Axios on HBO' dikutip dari Reuters, Rabu (29/7).

Trump tengah menumbuhkan hubungan yang lebih hangat dengan Moskow. Pada Kamis pekan lalu, Trump melakukan percakapan telepon dengan pemimpin Rusia itu.

Ketika ditanya mengapa dia tidak bertanya soal ini kepada Putin pada saat percakapan di telepon itu, Trump percakapan saat itu adalah hal yang berbeda.

"Itu adalah panggilan telepon untuk membahas hal-hal lain, dan terus terang masalah soal tentara bayaran itu meragukan dan berita palsu," tegas Trump.

Dia mengatakan dia dan presiden Rusia membahas nonproliferasi nuklir dalam panggilan telepon itu.

Orang-orang Demokrat di Kongres menuduh Trump, yang sedang mencari dukungan untuk pemilihan November, tidak menganggap serius informasi mengenai kematian tentara AS di Afghanistan dengan cukup serius. Mereka telah mendesak untuk informasi lebih lanjut dari komunitas intelijen dan Gedung Putih.

Penasihat keamanan nasional Robert O'Brien mengatakan bahwa Trump tidak diberi penjelasan lisan tentang intelijen tersebut karena tidak ada laporan pendukungnya.

“Tidak pernah sampai di mejaku. Anda tahu mengapa? Karena mereka tidak berpikir laporan itu nyata," kata Trump kepada Axios. "Aku tidak keberatan, jika sampai di mejaku, aku akan melakukan sesuatu tentang itu."

Trump telah berbicara dengan Putin setidaknya delapan kali sejak intelijen pertama kali dimasukkan dalam pengarahannya, kata Axios.

Trump mengatakan banyak pejabat intelijen meragukan kebenaran laporan itu. Hal itu dibantah oleh empat sumber AS dan Eropa serta oleh penyertaannya dalam laporan CIA.

The New York Times yang pertama kali melaporkan bahwa intelijen AS telah menyimpulkan militer Rusia menawarkan pembayaran kepada tentara Taliban hingga 100.000 dolar AS untuk setiap tentara AS atau tentara sekutu yang terbunuh.

Trump menegaskan kepada Axios bahwa dia selalu membaca semua laporan briefing intelijen harian. Dan laporan soal itu memang tidak pernah sampai ke mejanya bukan karena ia tidak membaca.

“Saya banyak membaca, Anda tahu, saya banyak membaca. Mereka suka mengatakan saya tidak membaca. Saya banyak membaca,” tegasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya