Berita

Patung yang digambarkan mirip Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe yang sedang membungkuk pada seorang perempuan yang diyakini sebagai Jugun Ianfu/Net

Dunia

Muncul Patung Mirip PM Abe Sedang Membungkuk Pada Jugun Ianfu, Jepang Marah

SELASA, 28 JULI 2020 | 13:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perselisihan antara Jepang dan Korea Selatan kembali muncul. Kali ini dipicu oleh sebuah patung yang menggambarkan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe yang sedang berlutut atau membungkuk kepada "wanita penghibur" atau Jugun Ianfu.

Dari laporan media Korea Selatan, patung tersebut berada di sebuah kebun raya yang dikelola secara pribadi di daerah pedesaan Pyeongchang. Patung tersebut menggambarkan sesosok laki-laki menyerupai Abe sedang berlutut dan membungkuk kepada seorang gadis muda yang duduk di kursi.

Dalam situs web kebun raya, patung tersebut diberi nama "Perdamaian Abadi".


Patung-patung perempuan serupa juga didirikan di depan kantor Kedutaan Besar Jepang di Seoul dan tempat-tempat lain untuk menghormati para perempuan.

Melansir Reuters, Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga pada Selasa (28/7) mengatakan, jika laporan mengenai patung tersebut benar, maka akan menjadi pelanggaran protokol internasional yang "tidak termaafkan".

"Jika laporan itu akurat, maka akan ada dampak yang menentukan pada hubungan Jepang-Korea," ujar Suga dalam konferensi pers di Tokyo.

Masalah Jugun Ianfu telah menjadi salah satu faktor permusuhan kedua negara. Wanita penghibur sebagian besar direkrut dari perempuan-perempuan Korea untuk dipaksa bekerja di rumah bordil Jepang sebelum dan selama Perang Dunia II.

Hingga saat ini, Korea terus menuntut kompensasi atas luka yang dialami para perempuan tersebut.

Jepang sendiri menganggap masalah tersebut telah selesai dengan perjanjian 2015 yang dicapai oleh Abe dan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. Di dalam perjanjian tersebut Abe meminta maaf dan menjanjikan sejumlah dana sebagai kompensasi para korban.

Namun, pemerintah Korea Selatan di bawah kepemimpinan Presiden Moon Jae-in mengatakan kesepakatan tersebut telah cacat.

Aktivis Korea Selatan mengatakan, ada sekitar 200 ribu warga Korea yang menjadi korban pelecehan pasukan Jepang.

Masalah masa lalu tersebut juga sempat memicu panasnya hubungan Korea Selatan dan Jepang pada tahun lalu. Ketika Tokyo membatasi ekspor barang-barang teknologi penting ke Korea Selatan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya