Berita

Ilustrasi Kemendikbud/Net

Politik

NU-Muhammadiyah Khittahnya Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Jauh Sebelum Merdeka

SENIN, 27 JULI 2020 | 14:41 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Program Organisasi Penggerak (POP) dikhawatirkan tak akan berjalan optimal. Sebab, program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini telah ditinggalkan Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang terbukti sudah berdiri sejak lama.

“Negeri ini yang membutuhkan Muhammadiyah, NU, dan PGRI. Jadi jangan di balik. Karena tanpa program apa pun, Muhammadiyah, NU, dan PGRI memang khittah-nya mencerdaskan kehidupan bangsa dan ini sudah dilakukan bahkan jauh sebelum negeri ini merdeka,” kata anggota DPD RI, Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Senin (27/7).

Oleh karenanya, ia meminta kepada Kemendikbud untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim tersebut.

"Baiknya ditunda dulu sembari meminta masukan sebanyak mungkin dari semua pemangku kepentingan agar mendapat solusi terbaik,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga meminta Kemendikbud membuka dialog dengan Muhammadiyah, NU, termasuk PGRI serta pemangku kepentingan pendidikan lainnya. Sebab bagaimana pun, kemajuan pendidikan Tanah Air tidak bisa dilepaskan organisasi-organisasi tersebut.

"Mereka sudah puluhan tahun berkiprah dan teruji mencerdaskan kehidupan bangsa ini sehingga kaya akan pengalaman, punya SDM yang mumpuni, serta infrastruktur dan jaringan hingga ke pelosok negeri,” tutupnya.

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

UPDATE

Bareskrim Masih Analisis dan Evaluasi Dugaan Pelanggaran di PON XXI

Sabtu, 21 September 2024 | 03:59

Indonesia dan Jerman Berkolaborasi Hadapi Perubahan Iklim dan Krisis Keanekaragaman Hayati

Sabtu, 21 September 2024 | 03:45

Elektabilitas Dedi-Erwan Capai 77 Persen, MQ Iswara: Alhamdulillah

Sabtu, 21 September 2024 | 03:23

PBB Pastikan Suara Ledakan di Kantor DPP Bukan Teror Bom

Sabtu, 21 September 2024 | 02:58

Baru Bergerak Seminggu Elektabilitas Risma Naik Signifikan

Sabtu, 21 September 2024 | 02:29

Tembus Semifinal China Open 2024, Fikri/Daniel Akui Terlambat Panas

Sabtu, 21 September 2024 | 01:59

Ada Sule dan Iwan Bule dalam Tim Pemenangan Dedi-Erwan

Sabtu, 21 September 2024 | 01:41

Seluruh Venue PON XXI Harus Diaudit Investigasi

Sabtu, 21 September 2024 | 01:19

Polisi Ringkus Sindikat Spesialis Rampok Toko di Jaktim

Sabtu, 21 September 2024 | 00:59

Bertemu dengan Presiden Marcos Jr, Prabowo Akui Filipina Mitra Strategis Indonesia

Sabtu, 21 September 2024 | 00:42

Selengkapnya