Berita

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution/Net

Politik

Pemerintah Perlu Gandeng Media Mainstream Untuk Edukasi Corona, Bukan Buzzer Apalagi Tiktokers

SENIN, 27 JULI 2020 | 12:45 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pemerintah dan para dokter serta tenaga medis harus aktif mengedukasi masyarakat tentang bahayanya Covid-19. Agar edukasi kian masif, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution meminta agar media mainstream turut dilibatkan.

Syahrial Nasution menilai pelibatan media lebih efektif ketimbang pemerintah menggunakan buzzer di media sosial.

“Bekerjasamalah dengan media resmi untuk mengedukasi masyarakat soal Covid-19. Bukan sama buzzeRp yang drop out atau artis dan tiktokers,” kata Syahrial melalui akun Twitter @syahrial_nst, Senin (27/7).

Kicauan Syahrial ini sekaligus menautkan link pemberitaan media nasional yang memberitakan pendapat dari pengamat media Tomy Satryatomo saat menjadi pembicara dalam diskusi publik daring bertajuk 'Mendamaikan Ekonomi dan Pandemi: New Normal Bukan Back to Normal'.

Diskusi yang diselenggarakan oleh Balitbang DPP Demokrat itu turut menghadirkan pembicara lain seperti, Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa, Kepala Balitbang DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Ketua Satgas Covid-19 RS Bhayangkara DIY Yogyakarta Dr. Dian K. Nurputra, MSc., PhD, SpA dengan moderator Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Harahap.

Dalam paparannya, Tomy mengungkap bahwa masyarakat kini mulai mampu menyaring karena kecenderungan informasi di media sosial seringkali terselip hal-hal yang bersifat hate speech dan hoax yang sulit dipertanggungjawabkan.

Tomy melanjutkan, berbeda dengan sosial media, media mainstream lebih dapat dipertanggungjawabkan lantaran memiliki badan usaha, juga ada asosiasi dan perundang-undangan yang mengaturnya.

Sejak Covid-19 resmi diumumkan awal Maret 2020, media televisi dan media online menjadi yang tercepat dan paling sering diakses oleh publik.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya