Berita

Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Mendikbud Nadiem Makarim terus menuai kritik/Net

Politik

Duh, Ternyata Nadiem Makarim Tak Tahu Sejarah Pendidikan Indonesia

MINGGU, 26 JULI 2020 | 05:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kisruh Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka sebuah fakta baru. Ternyata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, tak mau tahu urusan masa lalu. Termasuk di bidang pendidikan.

Pengunduran diri Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari POP memang memicu banyak pertanyaan di masyarakat. Ada apa dengan POP rancangan Nadiem Makarim ini?

Dikatakan Ketua LP Maarif Nahdlatul Ulama, Arifin Junaidi, keluarnya beberapa organisasi besar pendidikan di Indonesia dari POP ini menunjukkan kalau Mendikbud Nadiem Makarim tidak mengetahui soal sejarah pendidikan di Indonesia.


“Keluar Istana, sebelum jadi menteri, dia (Nadiem) bilang, dia hanya tahu masa depan, tidak (tahu) masa lalu, termasuk dalam bidang pendidikan. Ini terbukti kan, masa lalu organisasi yang berjalan di kegiatan pendidikan Indonesia, dia tidak tahu,” ungkap Arifin dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (25/7).

Tak hanya itu, dikatakan Arifin, Nadiem pun menyebut kalau kategori di dalam POP bisa berubah. Ini seperti mengindikasikan kalau status NU dan Muhammadiyah bisa berubah ketika POP sudah dijalankan.

“Dia juga menyatakan kita tidak pernah tahu, sekarang ini gajah besok jadi apa, yang sekarang ini kijang bisa jadi gajah. Ini kan indikasinya sekarang NU dan Muhammadiyah dapet gajah, tapi besok jadi gajah kempes? Sekarang yang lain-lain itu kijang, tapi boleh jadi besok jadi gajah, jadi dari situ sudah (diskredit lembaga),” bebernya.

Arifin pun menegaskan, pihaknya tidak ingin masuk ke dalam program yang hanya menghamburkan anggaran negara. Apalagi Indonesia saat ini masih dilanda pandemik di mana pemerintah butuh biaya sangat besar.

“Kami tidak ingin terlibat dari uang negara. Kalau kami ikut ya harus berjalan dengan baik,” demikian arifin.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya