Berita

Ilustrasi/RMOLNetwork

Nusantara

Cegah Pemilih Siluman, KPU Kabupaten Bandung Bakal Coret Data Pemilih Yang Tidak Memenuhi Syarat

MINGGU, 26 JULI 2020 | 00:56 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung menegaskan bakal mencoret data calon pemilih bila diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Hal tersebut dilakukan agar tak lagi ditemukan kasus 'pemilih siluman' masuk dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) ketika persiapan menuju Pemilihan Bupati (Pilbup) Bandung 2020.

Begitu disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung, Agus Baroya, melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (25/7).


Agus menuturkan, untuk mendeteksi calon pemilih TMS pihaknya telah meminta PPDP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) yang saat ini sedang melakukan coklit untuk memeriksa secara telaten.

“Ketika coklit (pencocokan dan penelitian) akan dipastikan pemilih yang masuk daftar adalah warga Kabupaten Bandung, dibuktikan dengan KTP-el, KK, dan Suket,” katanya.

PPDP, lanjut Agus, tidak akan mendaftarkan pemilih dari daerah lain (perantauan) yang tinggal di Kabupaten Bandung yang belum/tidak memiliki KTP-el Kabupaten Bandung.

“Kami sudah meminta PPDP memastikan pemilih yang dicoret karena tidak memenuhi syarat telah dikonfirmasi kepada keluarga, tetangga, dan pengurus RT/RW,” bebernya.

Ditambahkan Agus, PPDP mensosialisasikan kepada warga yang domisilinya berbeda dengan data KTP-el, KK, dan Suket namun masih berada di wilayah Kabupaten Bandung untuk mengkonfirmasi kepada keluarga yang bersangkutan saat coklit masih terdaftar.

Untuk diketahui, sebanyak 6.876 PPDP saat ini disebar di 31 Kecamatan, 270 Desa, dan 10 Kelurahan untuk melakukan coklit.

Koordinator Divisi Program Data dan Informasi KPU Kabupaten Bandung, Isun Ahmad mengatakan, PPDP akan melakukan coklit secara door to door ke rumah warga.

“Mereka akan mengkroscek daftar pemilih potensial yang memiliki hak suara di ajang Pemilihan Bupati (Pilbup) Bandung 2020 yang sesuai data 2.499.135 jiwa,” katanya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya