Berita

Lukisan ‘Welcome to Uluru’ oleh Wayan Wirawan/Net

Dunia

Seniman Indonesia Dalam Pameran Retrospektif The Artists Camp Darwin 24 Juli-22 Agustus

SABTU, 25 JULI 2020 | 12:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Australia akan mempersembahkan pameran karya seni yang melibatkan seniman Indonesia dan komunitas Pribumi Australia dalam sebuah pameran di Darwin, Australia.

Pameran di Pusat Seni Kontemporer Utara (NCCA) di Darwin ini akan berlangsung dari 24 Juli hingga 22 Agustus, dengan menyatukan banyak koleksi karya dan foto yang dibuat dalam lima tahun terakhir sebagai bagian dari The Artists’ Camp.

The Artists' Camp telah memperkenalkan seniman Indonesia ke lanskap Australia utara dan budaya Pribumi sejak tahun 1970-an. Namun, karena adanya wabah Covid-19, untuk pagelaran tahun ini dilakukan secara online.

NCCA telah membuat tur video dari galeri dan karya seni, termasuk diskusi dengan seniman Indonesia tentang interpretasi mereka terhadap budaya Pribumi Australia.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan mendukung kegiatan pameran ini sebagai jalinan hubungan antara Australia dan Indonesia.

"Pameran virtual ini akan menjaga komunitas budaya di kedua negara tetap terhubung di tengah pandemi Covid-19," kata Gary Quinlan dalam rilis resmi yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (25/7).

Gary Quinlan mengatakan Australia dan Indonesia telah terhubung selama empat ratus tahun lalu sejak para pedagang Makasar mengunjungi Australia.

“Australia dan Indonesia pertama kali terhubung empat ratus tahun yang lalu ketika para pedagang dari Makassar mengunjungi Australia utara setiap tahun untuk mencari teripang atau timun laut," jelas Quinlan.

Kunjungan-kunjungan itu pun meninggalkan jejak dalam bahasa, ritual, dan kenangan dari kedua negara.

"Kita kini terhubung lebih jauh melalui karya seni kita," tegas Quinlan. “Seniman-seniman ini telah menangkap keunikan dari Wilayah Utara Australia dalam karya seni dan foto mereka, sebagaimana terlihat melalui mata warga Indonesia."

Sebagai dua tetangga dekat dengan tradisi budaya yang berbeda, menurut Quilan, Australia dan Indonesia perlu lebih banyak berbagi perspektif untuk belajar lebih banyak tentang satu sama lain.

"Pameran ini membantu kita melakukannya," ujar Quinlan.

Seniman-seniman Indonesia yang memamerkan karyanya meliputi Dalbo Suarimbawa, Dewa Rata Yoga, Gede Gunada, Made Budhiana, Made Sudibia, Ni Nyoman Sani, Suryani dan Wayan Wirawan.

Terkait dengan pameran, dan didukung oleh Kedutaan Besar Australia, akan ada diskusi online untuk galeri Indonesia dan Australia dan pemangku kepentingan museum tentang bagaimana meningkatkan kehadiran secara online yang efektif untuk sebuah pameran seni.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya