Berita

Jumpa pers penyelidikan atas tewasnya editor Metro TV Yodi Prabowo/RMOL

Presisi

Editor Metro TV Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri Menggunakan Pisau Yang Dibeli Sendiri

SABTU, 25 JULI 2020 | 12:21 WIB | LAPORAN: MEGA SIMARMATA

Jajaran Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7) ini, menggelar jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta untuk menyampaikan hasil penyelidikan atas tewasnya editor Metro TV Yodi Prabowo.

Sampai dengan saat ini, total saksi yang sudah diperiksa ada 34 orang, terdiri dari kerabat, rekan kerja, hingga pemilik warung di sekitar lokasi kejadian.

Jumpa pers dibuka oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus.

Selanjutnya, jumpa pers disampaikan oleh Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Tubagus Ade Hidayat.

Menurut Tubagus Ade Hidayat, dari olah TKP ditemukan fakta bahwa motor korban terparkir dengan rapi di sebelah kiri TKP.

"Motor pada tanggal 12 Juli malam belum ditemukan oleh petugas ronda. Setelah ronda, pukul 02.00 pagi baru ditemukan motor korban," kata Tubagus Ade Hidayat.

Sehingga, lanjut Ade, aksi bunuh diri itu diperkirakan pada jam 12.00-02.00 dinihari dari motor yang terparkir rapi.

Kemudian, di TKP tidak ditemukan ceceran darah dan kunci motor dalam posisi tergantung di tempatnya.

Mengenai darah, Tubagus Ade Hidayat menambahkan, polisi tidak menemukan ceceran darah lain, kecuali di tempat di mana korban tertelungkup.

"Ada muncratan darah di tembok sedikit sekali, dan sudah diambil sampel dan benar itu darah korban," ungkap Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Lebih jauh, Ade menjelaskan bahwa setelah jenazah korban ditemukan, seluruh barang milik korban pun tidak ada yang hilang, dan sudah diklarifikasi ke keluarga.

"Dan ketika polisi melakukan olah TKP, jenazah korban dalam posisi tertelungkup dan ketika di balik, ditemukan sebilah pisau di bawahnya," masih menurut Tubagus Ade Hidayat.

Dengan ditemukannya pisau di bawah tubuh jenazah, penyidik menduga kuat pisau itulah yang digunakan untuk melukai korban.

"Di TKP ditemukan rambut, dan setelah dicek rambut ini milik korban," lanjut Ade.

Dari olah TKP, lanjut Ade, TKP dalam keadaan rapi dengan arti tidak ada tanda-tanda perkelahian di TKP.

Dan dari pemeriksaan saksi pun tidak mendengar ada perkelahian.

Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan lagi bahwa tidak terdapat luka lain selain luka di dada dan di leher, baik lecet ataupun benda tumpul.

Jenazah yang diperiksa, diperkirakan meninggal 2-3 hari sebelum pemeriksaan.

Korban meninggal dunia pada tanggal 10 Juli 2020.

Polisi juga tidak menemukan sidik jari orang lain di TKP.

Sedangkan mengenai pisau yang ditemukan di TKP, dari CCTV Toko Ace Hardware di Rempoa, pisau tersebut memiliki merk khusus.

Kemudian penyidik melakukan penelusuran dari mana pisau ini, yang hanya dijual di toko tersebut.

Ade menjelaskan bahwa dari satu minggu terakhir, hanya ada satu pisau yang laku di toko tersebut. Lalu dicek CCTV, kemudian didapatkan fakta bahwa yang membeli pisau itu adalah korban sendiri.

Saat membeli pisau tersebut, ungkap Ade, kejadian itu tertangkap di CCTV, dan pakaian yang digunakan sama dengan jenazah saat ditemukan.

Jadi pisau yang ditemukan, dibeli sendiri oleh korban, dengan bukti CCTV di toko tersebut, terang Ade.

Berdasarkan data CDR atau call data record, tidak ditemukan ancaman.

"Dari transaksi keuangan juga tidak ada yang menonjol, hanya 1 yaitu transaksi berobat di RSCM Kencana, yaitu berobat ke dokter ahli penyakit kulit dan kelamin," kata Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Polisi, menurutnya, juga menelusuri transaksi keuangan almarhum Yodi Prabowo.

"Didapatkan transaksi debit melakukan pembayaran ke RSCM. Transaksi itu dilakukan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium, dan konsultasi ke dokter ahli penyakit kulit dan kelamin. Korban melakukan pengecekan atas positif HIV/AIDS, tetapi hasil itu sampai korban meninggal belum diambil. Hal ini sangat berkaitan dengan dugaan bunuh diri," sambung Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Sehingga, kata Ade, dari beberapa faktor, keterangan ahli, penjelasan, keterangan saksi, dan lainnya, maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya