Berita

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Megawati Suarakan Regenerasi Total PDIP Karena Mengacu Demografi Politik Indonesia

JUMAT, 24 JULI 2020 | 15:22 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa tahun 2024 adalah tahun regenerasi total bagi partai berlogo Banteng.

Pernyataan politik Megawati itu diapresiasi oleh beberapa kalangan, salah satunya Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an.

Dalam analisa Ali Rif'an, sebagai pertai penguasa saat ini, Megawati telah membaca wajah politik demografi Indonesia di 2024 mendatang yang jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.


Ali Rif'an berpandangan, seluruh partai politik termasuk PDIP harus menyesuaikan dengan sasaran pemilihnya yang sebagian besar adalah kelompok milenial.

"Mau nggak mau pemimpin masa mendatang harus sesuai dengan demografi kita, usia kira-kira di bawah 50 tahun. Sebaiknya jangan di atas 50 tahun, mengapa? Karena akan susah mengkomunkasikan dengan kelompok milenial. Dan itu akan berdampak pada elektoral partai," demikian kata Ali Rif'an saat berbincang dengan Kantor berita Politik RMOL, Jumat (24/7).

Lebih lanjut, eks Manajer Riset Poltracking Indonesia ini mengatakan bahwa regenerasi adalah rumus umum yang harus diterapkan oleh setiap partai.

Partai politik, tambah Ali Rif'an, tidak bisa kemudian hanya berpatokan pada kekuatan satu orang figur semata. Ia mencontohkan, PDIP selama ini mengandalkan Megawati selaku Ketum Partai. Contoh lainnya, Gerindra menjadikan Prabowo Subianto sebagai figur utama konsolidator partai.

Apalagi dalam situasi politik seperti saat ini, Ali Rif'an melihat ada perbedaan perilaku politik yang sangat signifikan. Model pemimpin seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi bisa jadi tidak akan memiliki magnet politik, termasuk sosok sentral penentu sebuah partai seperti PDIP.

"Jangan bayangkan perilaku politik saat ini pasti disukai oleh kelompok milenial. Style pemimpin harus berubah, tidak harus berkarisma, kemarin saja sudah beda, pada 2014 rupanya model seperti Jokowi cocok, pada 20204 mungkin orang-orang yang pakek sepatu cat, dan rapat dengan gaya anak muda yang diterima kalangan pemilih sebagai pemimpin," demikian analisa Magister Politik Universitas Indonesia ini. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya